TEMPO.CO, Surakarta - Transaksi gadai menjelang akhir tahun menunjukkan peningkatan. Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil XI yang meliputi Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta, Endah Susiani, mengatakan saat ini transaksi gadai tidak hanya ramai saat menjelang Lebaran atau saat akan masuk tahun ajaran baru, tetapi juga menjelang tahun baru.
"Kebutuhan masyarakat lebih heterogen. Di hari-hari yang biasanya sepi, sekarang ramai," ucapnya kepada wartawan di Surakarta, Senin, 16 Desember 2013. Dia memperkirakan transaksi gadai pada Desember dapat naik hingga 10 persen jika dibanding November 2013.
Dia menduga kebutuhan masyarakat meningkat seiring datangnya Natal dan disusul tahun baru. Apalagi saat ini bersamaan dengan masa liburan sekolah. Setelah itu, ada kebutuhan biaya untuk tahun ajaran baru. Dengan demikian, ada kemungkinan masyarakat menyiapkan dana sejak jauh hari.
Untuk barang yang dijadikan jaminan gadai, dia menyebutkan 90 persen berupa emas. Sebab, emas punya nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan non-emas. Untuk non-emas, yang kerap dijadikan jaminan gadai seperti telepon seluler, laptop, hingga iPad. "Tapi harus model baru," katanya.
Kepala Pegadaian Cabang Solo Purwotomo Suhardi mengatakan, meski ada kenaikan transaksi gadai pada Desember dibanding November, dia menilai angka kenaikan tidak sebesar tahun lalu. "Tahun lalu, transaksi gadai pada Desember naik 18-22 persen dibanding November 2012. Kalau tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 12-15 persen," ucapnya.
Penurunan transaksi gadai disebabkan harga emas yang fluktuatif. Dengan demikian, masyarakat enggan menjadikan emas yang dimiliki sebagai jaminan gadai. Masyarakat menilai, ketika harga emas turun, maka uang hasil gadai yang didapat juga lebih sedikit.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler:
Ditangkap KPK, Kajari Praya Langsung Diberi Sanksi
Suap Jaksa, Perusahaan Eks Anggota MPR Terseret
Elektabilitas Jokowi Mencapai 44 Persen
Kereta Api Solo-Semarang Akan Dihidupkan Lagi
Majelis Disiplin Dokter Nilai Dokter Ayu Bersalah