TEMPO.CO, Bandung - Universitas Padjadjaran menganugerahkan gelar doktor honoris causa dalam ilmu ekonomi kewirausahaan kepada pengusaha Chairul Tandjung alias CT, Kamis, 12 Desember 2013. Pemberian gelar dalam sidang terbuka senat Unpad itu dihelat di aula Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Bandung. Sejumlah menteri dan tokoh nasional ikut hadir.
Ketua tim promotor, Sutyastie Soemitro Remi, mengatakan pemberian gelar itu atas usulan Senat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad. Ada banyak alasan pemberian gelar itu, yang sebelumnya pernah diberikan pula kepada, antara lain, Presiden Soekarno dan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Menurut Sutyastie, Chairul adalah seorang pebisnis ulet, tak kenal lelah, dan berkarakter transformatif. Pengusaha berusia 51 tahun itu juga dinilai lihai mengolah peluang bisnis yang menguntungkan dan mensejahterakan banyak orang. "Ada 150 ribu karyawan dalam perusahaan berlabel CT," kata dia.
Berkiprah sejak 1981 saat kuliah di Universitas Indonesia, CT menjual kaus, tas, stiker, usaha fotokopi, jual beli mobil bekas, serta kontraktor. "Bank Mega miliknya kini beraset Rp 65 triliun," kata dia.
CT dalam sidang itu menyampaikan orasi ilmiah tentang inovasi kewirausahaan dan kepemimpinan agar Indonesia maju. Di antara ratusan hadirin yang memenuhi ruang aula, ada Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, pejabat Otoritas Jasa Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Menteri dan Ketua Bappenas Armida Alisjahbana serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Selain itu, ada mantan Kapolri Timur Pradopo, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Sarundayang, mantan Kepala BIN Hendropriyono, anggota DPR Adang Daradjatun, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil serta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
ANWAR SISWADI
Topik Terhangat
Kecelakaan Kereta Bintaro | SEA Games Myanmar |Pelonco Maut ITN | Dinasti Atut | Mandela Wafat |
Berita Terpopuler
Airin dan Boediono Pernah Bahas Pelintasan KA
Tragedi Bintaro, Sopir Truk Terancam 12 Tahun Bui
Tragedi Bintaro I dan II Terjadi Hari Senin
Dirampok John Weku, Anggita Akui Rugi Rp 60 Juta
