TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto, berharap bank yang dipimpinnya mendapat injeksi modal pada tahun depan dari bank induknya, Bank Bukopin. "Kami berharap secepatnya," kata Riyanto di sela-sela acara Milad ke-5 Bank Syariah Bukopin, Senin, 9 Desember 2013.
Meski begitu, ia enggan menyebut berapa besar injeksi yang dibutuhkan Bank Syariah Bukopin. "Kami maunya sebanyak-banyaknya, tapi setoran modal menjadi domain shareholder," ujarnya. Yang jelas, perseroan berharap rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Syariah Bukopin bisa naik dari 12 persen menjadi 15-16 persen. "Agar bisa leluasa berekspansi."
Baca Juga:
Hingga November 2013, Bank Syariah Bukopin membukukan pertumbuhan pembiayaan secara tahunan (year on year) sebesar 22,66 persen menjadi Rp 3,23 triliun. Dana pihak ketiga juga tumbuh 28,38 persen menjadi Rp 3,51 triliun. Adapun laba bersih tercatat naik 28,32 persen menjadi Rp 24,33 miliar, serta aset bertambah 22,15 persen menjadi sebesar Rp 4,55 triliun.
Bank Syariah Bukopin berharap pembiayaan maupun dana pihak ketiga bisa tumbuh searah di kisaran 25-30 persen setiap tahun. Pembiayaan akan difokuskan pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di sejumlah bidang, di antaranya pendidikan, kesehatan, perdagangan, properti, dan transportasi.
MARTHA THERTINA