TEMPO.CO, Surabaya - Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantara X (Persero), Mohammad Colidi, mengatakan perseroan masih terkendala harga jual produk bioetanol fuel grade. Dampaknya, pabrik bioetanol milik PTPN X itu belum bisa berproduksi penuh karena masih menunggu skema penentuan harga yang cocok dengan PT Pertamina (Persero).
Saat ini, pabrik berkapasitas 30 ribu liter per tahun bioetanol fuelgrade 99,5 persen itu hanya berproduksi 50 liter per hari. "Seharusnya bisa 100 liter per hari. Mungkin awal 2014 kami segera berproduksi penuh sesuai kapasitas," kata Colidi kepada Tempo, Senin, 4 November 2013.
Baca Juga:
Hasil produksinya tidak mengecewakan. Ia mengklaim, kualitas produksi bioetanol buatan PTPN X memiliki fuel grade 99,7 persen alias di atas rata-rata yang ditetapkan, yakni 99,5 persen. Sebelumnya, pabrik bioetanol yang menelan anggaran Rp 461,21 miliar itu diharapkan memproduksi penuh bioetanol pada Oktober 2013. Namun, karena kendala teknis dan salah satunya harga jual, kata Colidi, perseroan terpaksa menunda produksi penuh hingga awal tahun 2014.
Menurut Colidi, Pertamina berkukuh pada formulasi harga argus ditambah 5 persen. Formulasi harga ini cenderung menguntungkan konsumen. Adapun produsen belum mendapat harga keekonomian. Colidi mencontohkan PT Molindo, produsen bioetanol fuel grade yang sempat memasok kebutuhan PT Pertamina.
Molindo, kata dia, terpaksa menghentikan pasokan ke Pertamina karena harga tidak sesuai dan mengalihkan produksi ke bioetanol industry grade 95 persen. "Kalau harga sesuai, saya yakin teman-teman produsen lain pasti melirik bioetanol fuel grade," ujarnya.
Ia berharap, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2013 atas perubahan Permen ESDM Nomor 32 tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga BBN mampu mendongkrak harga jual bioetanol fuel grade.
Hitungan Colidi, harga bioetanol fuel grade 99,7 persen di tingkat konsumen seharusnya setara dengan harga pertamax atau di bawah harga pertamax plus. "Pertamina pernah menawar Rp 7.000 ke atas per liter, tapi belum cocok," ujarnya tanpa merinci detail harganya.
DIANANTA P. SUMEDI