TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina EP saat ini sedang menangani semburan liar dari Sumur JTA-122 yang berlokasi di Kelurahan Juata Krikil, Tarakan, Kalimantan Utara. Semburan liar bermaterial pasir dan gas setinggi 25-30 meter tersebut terjadi sejak Rabu sore, sekitar pukul 17.30 Wita.
Juru bicara Pertamina EP, Agus Amperianto, mengatakan tingginya semburan itu akibat tekanan bawah permukaan yang berkisar sekitar 700 psi. "Penanganan hingga saat ini adalah mengevakuasi seluruh kru dan peralatan, isolasi lokasi, serta penanggulangan cairan yang dikeluarkan dari sumur tersebut," ujar Agus di Jakarta, Kamis malam, 31 Oktober 2013.
Agus mengatakan, Pertamina EP akan melakukan upaya lanjutan untuk mengamankan lokasi sekitar sumur. "Berupa pemasangan oil boom, pembuatan pit, dan waterlack untuk mengamankan lokasi sekitar sumur," ujarnya.
Lokasi sumur JTA 122 terletak cukup jauh dari permukiman masyarakat, namun Pertamina tetap memberlakukan radius jarak aman sejauh 100 meter. Sebab, hingga saat ini dari sumur masih keluar semburan, meskipun ketinggian aliran sudah berkurang menjadi kurang dari 10 meter.
Masyarakat diimbau agar untuk sementara waktu tidak mendekati lokasi sumur karena sedang dilakukan penanganan oleh tim Penanggulangan Keadaan Darurat PT Pertamina EP. "Kami mohon maaf kepada masyarakat di sekitar lokasi atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kejadian ini. Kami terus berupaya agar penanganan segera berhasil dan semburan sumur JTA-122 dapat dikendalikan", ujar Agus.
AYU PRIMA SANDI