TEMPO.CO, Jakarta - Seratus lima puluh empat karyawan pabrik gitar PT Yamaha Musik Manufacturing Indonesia (YMMI) di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur, terancam pemecatan. Rencana itu terungkap saat negosiasi antara manajemen dengan Serikat Pekerja YMMI di Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Timur, Jumat, 11 Oktober 2013.
Dalam negosiasi itu, pihak manajemen diwakili beberapa pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jakarta Timur. Ketua Apindo Jakarta Timur, Sadia Yasa, mengatakan daftar yang disodorkan itu berupa penskorsan mengarah ke pemecatan. "Alasannya, karena menggalang mogok kerja," katanya kepada Tempo, Jumat, 18 Oktober 2013.
Ketua Serikat Pekerja YMMI, Suradi, menolak rencana itu. "Jangan ada pemutusan hubungan kerja," katanya. Kepala Sudin Tenaga Kerja Jakarta Timur, Hikmah, mendukung penolakan Suradi. Menurut dia, penskorsan yang dijatuhkan sebaiknya mengarah kepada pembinaan. "PHK tidak menyelesaikan masalah," ujarnya.
Pemecatan ini buntut mogok kerja ribuan pekerja YMMI pada 9-17 September 2013. Mogok kerja disebabkan kekecewaan Serikat Pekerja YMMI terhadap manajemen yang melanggar perjanjian kerja bersama.
Sadia menilai, konflik buruh dan manajemen ini berpotensi menyebabkan pabrik gitar yang memproduksi 3.000 unit per hari itu angkat kaki dari Indonesia. Selengkapnya baca "Bara di Pabrik Gitar" yang akan terbit di Majalah Tempo edisi Senin, 21 Oktober 2013.
AKBAR TRI KURNIAWAN