TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Maspion Tbk (BMAS) memperoleh dana segar sebesar Rp 235 miliar dari penawaran saham perdana (initial public offering/ IPO) pada 11 Juli 2013. "Sebagian dana itu digunakan untuk ekspansi kredit," kata Direktur Utama Bank Maspion, Herman Halim, melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat, 11 Oktober 2013.
Sebelumnya Bank Maspion menargetkan perolehan IPO sebesar Rp 246 miliar. Dari target tersebut, 95 persen di antaranya disalurkan untuk ekspansi kredit.
Namun setelah IPO berjalan, Bank Maspion hanya menggunakan Rp 50,7 miliar untuk ekspansi kredit. Menurut Herman, sisa dana Rp 184,9 miliar disimpan dalam fasilitas deposito Bank Indonesia. "Suku bunganya 5,5 persen dengan jangka waktu harian."
Pada saat IPO, Bank Maspion melepas 770 lembar saham atau setara dengan 19,9 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Porsi investor terdiri atas 92 persen institusi dan sisanya individu.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 10 Oktober 2013, harga saham BMAS stagnan di level 320 dengan volume transaksi 60.500. Sejak melantai di bursa, harga saham BMAS pernah berada di level terendah 240.
ISMI DAMAYANTI
Berita Terpopuler:
Sebut Tak Tahu Bunda Putri, Luthfi Dimarahi Hakim
Ditanya Soal Proyek, Airin: Terima Kasih!
Airin dan Atut Paling Dicari Google
10 Langkah Jokowi Antisipasi Banjir
Di Depan Jokowi, Ahok Promosikan Jonan Jadi Menteri
Orang Dekat Gubernur Atut, Ratu Irma, Ditahan