TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II menyatakan salah satu bandara yang ditawarkan kepada swasta memiliki potensi pasar yang besar. "Bandara Sentani itu banyak pesawatnya, ada lebih dari seratus penerbangan per hari," kata Kepala Humas Angkasa Pura II, Kristanto, saat dihubungi Tempo, Rabu, 2 Oktober 2013.
Ia berpendapat, pemerintah boleh saja menawarkan pengelolaan bandara kepada swasta untuk meningkatkan pelayanan. Kristanto menjelaskan, selama ini pemerintah menanggung biaya besar untuk mengelola dan merawat peralatan-peralatan bandara.
"Biaya tinggi, tapi kalau pesawat yang singgah cuma dua sampai tiga, jadi berat," ujarnya. Kristanto mengungkapkan, kemungkinan skema pengelolaan bandara tersebut akan serupa dengan pengelolaan terminal di Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok. Ia menyebut, salah satu terminal JICT saat ini dikelola perusahaan swasta asal Hong Kong.
Kementerian Perhubungan menawarkan bandara-bandara yang selama ini dikelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada swasta. "Ditawarkan ke swasta karena pemerintah menghadapi keterbatasan anggaran," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan. (Baca: Pemerintah Tawarkan Bandara ke Swasta)
MARIA YUNIAR
Topik Terhangat
Edsus Lekra |Senjata Penembak Polisi| Mobil Murah |Info Haji| Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Pemerintah AS 'Tutup', Siapa yang Paling Terdampak?
Obama: Anda yang Berseragam Tetap Bertugas
Anggaran Buntu, Pemerintah AS Akhirnya `Shutdown`
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat
Melongok Lobi Meja Makan Ala Jokowi