TEMPO.CO, Jakarta - Diizinkan mengimpor 125 ribu ton kedelai, Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) kini malah kebingungan. "Surat Persetujuan Impor (SPI) itu sudah keluar, 125 ribu ton. Tapi jujur saja kami tak punya kemampuan," tutur Sekretaris Jenderal Gakoptindo, Suyanto, saat dihubungi Tempo, Selasa, 17 September 2013.
Suyanto menyatakan, ia kini tengah mengusahakan kredit dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Menurut dia, bank pelat merah yang identik dengan dukungannya bagi usaha kerakyatan itu telah setuju untuk mengucurkan kredit dengan jaminan.
Untuk itu, kata dia, Gakoptindo sedang berkoordinasi dengan para anggotanya yang terdiri dari 15 ribu perajin tahu tempe. "Kami mendata aset yang dapat dijaminkan," ujarnya.
Suyanto mengatakan, beberapa Koperasi Produsen Tahu-Tempe Indonesia (Kopti) di daerah telah bersedia untuk menjaminkan asetnya agar mereka bisa mengimpor kedelai secara mandiri. Kopti Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, misalnya, siap menjaminkan aset mereka berupa tanah, bangunan dan peralatan yang masing-masing bernilai Rp 5 miliar dan Rp 10 miliar.
Namun, bila aset itu tak juga mencukupi, Suyanto menyatakan tak menutup kemungkinan bagi Gakoptindo untuk menggandeng pihak ketiga. "Pihak ketiga ini bisa Bulog atau perusahaan swasta," katanya.
Belum selesai soal uang, Suyanto juga mengaku belum mengikat kontrak dengan pemasok kedelai di Amerika Serikat. "Pokoknya kalau harus bersaing sama importir-importir besar yang sudah pengalaman itu kami tidak mampu."
Menurut Suyanto, saat mengajukan izin impor, Gakoptindo memang hanya mempertimbangkan kebutuhan kedelai mereka yang besarnya mencapai 132 ribu ton per bulan. "Jadi, kaget juga waktu diberi izin impornya sebesar itu," katanya.
PINGIT ARIA
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani| Siapa Bunda Putri| Penembakan Polisi |Miss World| Misteri Sisca Yofie
Berita Terpopuler:
Munzir Almusawa Ramal Dirinya Meninggal di Usia 40
Halo, Saya Bunda Putri
Gara-gara Ngobrol, Perwira Ini Diusir Kapolri
Tiga Penyebab Organ Intim Penjual Kopi Dirusak
Selenggarakan Miss World, Hary Tanoe Merugi