TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mengatakan penundaan pemilihan calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia oleh Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat harus diwaspadai. Menurut dia, pemilihan tersebut jangan dijadikan bancakan politik untuk mengumpulkan pundi menjelang pemilihan umum tahun depan.
"Jangan sampai partai politik mencari uang dengan deal politik untuk persiapan Pemilu 2014. Kita harus belajar dari kasus Miranda Goeltom," kata Donald Fariz saat dihubungi Tempo, Kamis, 5 September 2013.
Menurut dia, kasus suap Miranda yang melibatkan banyak politikus parlemen bisa berpeluang kembali terjadi dalam pemilihan deputi gubernur senior sekarang. Menurut dia, publik harus terus memantau proses pemilihan yang ditunda tersebut. "Publik harus waspada terkait kemungkinan gejala suap itu," katanya.
Kemarin, Komisi Keuangan dan Perbankan DPR menunda pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia hingga 16 September 2013. Alasannya, sejumlah fraksi minta menunda pemilihan karena belum bisa mengambil keputusan.
Semula, pemilihan pejabat bank sentral itu akan digelar Rabu malam kemarin, setelah para calon menjalani uji kepatutan dan kelayakan pada Selasa. Ada dua nama yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menduduki jabatan tersebut. Mereka adalah Direktur Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan Mirza Adityaswara dan Kepala Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan.
ANGGA SUKMA WIJAYA