TEMPO.CO, Jakarta--- Perusahaan batubara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatat penurunan arus kas yang dipakai untuk investasi selama semester pertama 2013. Untuk menjaga penurunan arus kas, perseroan menurunkan belanja modal (capital expenditure – capex). "Penggunaan arus kas menurun 64 persen dari US$ 294 juta menjadi US$ 106,8," kata Corporate Secretary Adaro, Devindra Ratzarwin, melalui pernyataan tertulis pada Senin, 2 September 2013.
Untuk arus kas operasional, Adaro mencatat peningkatan sebesar 96 persen year-on-year. "Pada semester pertama 2013 ini, arus kas tercatat sebesar US$ 360,9 juta dari besaran US$ 184 juta untuk periode yang sama pada tahun lalu," kata Devindra.
Peningkatan tersebut, terjadi karena menurunnya beban pembayaran kepada pemasok, royalti, dan pajak penghasilan. "Pembayaran kepada pemasok turun 24 persen, beban royalti turun 24 persen, dan beban pajak penghasilan menurun 41 persen."
Penurunan arus kas, menurut Devindra, terjadi karena penurunan pembelian aset tetap dan properti penambangan. "Pada semester pertama 2012, pembelian aset tetap dan properti penambangan menghabiskan dana sebesar US$ 276 juta, untuk periode yang sama ditahun ini, menjadi hanya US$ 105,2," kata Devindra.
Untuk menjaga arus kas, Devindra menyatakan, Adaro menurunkan panduan belanja modal (capital expenditure – capex) tahun 2013 menjadi US$ 200 juta dari US$ 490 yang dihabiskan sepanjang tahun 2012. "Belanja modal sebagian besar akan digunakan untuk biaya pemeliharaan dan akuisisi lahan," kata Devindra. Belanja modal tersebut, menurut Devindra, dilakukan karena proyek infrastruktur Adaro berada di tahap akhir dan armada alat berat yang ada masih memadai untuk target produksi 2013.
Untuk kinerja keuangan, Adaro mencatat penurunan laba bersih sebesar 55,4 persen. Pada semester pertma 2013, Adaro mencatat perolehan laba bersih sebesar US$ 116 juta dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar US$ 260. "Penurunan laba bersih dipicu oleh penurunan pendapatan usaha akibat penurunan harga jual rata-rata," kata Devindra.
ISMI DAMAYANTI