TEMPO.CO, Jakarta-PT Adhi Karya menyatakan baru memulai kajian umum mengenai rencana pembangunan landasan ketiga Bandara Soekarno-Hatta di atas laut. "Belum banyak yang bisa disampaikan," kata Corporate Secretary Adhi Karya, Amrozi, melalui pesan singkat kepada Tempo, Senin, 26 Agustus 2013.
Ia menjelaskan, pengembangan bandara membutuhkan kajian yang komprehensif. Berbagai aspek yang masuk dalam kajian tersebut antara lain faktor teknis, oeprasional, finansial, dampak, serta kesesuaian dengan "masterplan" atau "grand design" bandara. "Sehingga didapatkan desain yang terintegrasi, efektif dan efisien," ucap Amrozi.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi dan Penerbangan Indonesia (LPPNPI) menyatakan tidak ada masalah dalam pemanduan navigasi jika pemerintah akan membangun "floating runway". "Tidak masalah, selama landasan memenuhi standar," kata Direktur Keselamatan dan Standar LPPNPI, Wisnu Darjono.
Ia menyebut, konstruksi "floating runway" bukan hal baru dalam kebandarudaraan, baik internasional maupun domestik. Wisnu mengatakan, landasan yang dibangun di atas laut itu antara lain dapat dijumpai di Tokyo Bay, Jepang, serta Bandara Ngurah Rai, Bali. "Silakan, asalkan masih berada di satu area dengan Bandara Soekarno-Hatta, untuk memudahkan pemanduan," kata Wisnu.
Sementara itu, PT Angkasa Pura II menyatakan belum mengetahui adanya kajian yang dilakukan Adhi Karya mengenai hal itu. "Kami malah belum terima informasinya," ujar Kepala Humas Angkasa Pura II, Kristanto.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler:
Metallica: Terima Kasih Jakarta
Nonton Metallica, Jokowi Dikawal Provos
Nonton Konser Metallica, Jokowi: Puaasss!
Opini Tempo: Skandal SKK Migas, Jero Wacik Dibidik
Metallica Terkenang Konser 20 Tahun Lalu