TEMPO.CO, Jakarta - Produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 2,42 triliun sepanjang semester I 2013. Perolehan itu naik dari laba semester I tahun lalu yakni sebesar Rp 2,16 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia, laba bersih itu ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar Rp 8,91 triliun di periode Januari-Juni 2013. "Naik dari sebelumnya Rp 8,19 triliun di tahun 2012," ujar Direktur Utama Indocement, Daniele Lavalle, Rabu 31 Juli 2013.
Adapun penjualan semen Indocement paling banyak berada di daerah Jawa, yakni sebesar Rp 7,05 triliun dan penjualan luar Jawa sebesar Rp 1,81 triliun. Ekspor semen tercatat sangat minim yaitu hanya sebesar Rp 49,6 miliar.
Indocement mencatat kenaikan beban pokok pendapatan sebesar Rp 4,69 triliun, naik dari sebelumnya Rp 4,4 triliun. Sedangkan beban usaha termasuk di dalamnya beban penjualan dan beban umum administrasi juga meningkat menjadi Rp 1,26 triliun dari Rp 1,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, laba usaha perseroan di bulan Januari - Juni 2013 tercatat sebesar Rp 2,99 triliun.
Beberapa waktu lalu Indocement telah menandatangani kontrak dimulainya pembangunan proyek pabrik P-14 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, dengan PT Sinoma Engineering Indonesia. Aldo menambahkan, pabrik Citeureup merupakan satu di antara tiga proyek utama perseroan tahun ini. Proyek tersebut masih berupa lahan setengah jadi (brown field).
Rencananya, dibangun pabrik dengan kapasitas 4,4 juta ton per tahun. Nilai investasinya sebesar Rp 5,5 triliun, sedangkan pembangunannya ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada 2015.
Dua proyek utama lainnya, yakni tambahan pabrik penggilingan semen baru berkapasitas 1,9 juta ton per tahun di Citeureup, akan selesai pada kuartal IV tahun ini. Dengan tambahan itu, perseroan menargetkan kapasitas produksi pada akhir 2013 sebesar 20,6 juta ton atau naik dari saat ini 18,6 juta ton.
Selanjutnya proyek pabrik di lahan belum jadi (green field), yaitu pembangunan dua pabrik baru dengan kapasitas produksi masing-masing 2,5 juta ton per tahun dengan lokasi di Jawa Tengah dan luar Jawa.
Sementara itu, kompetitor lainnya seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih semester I sebesar Rp 2,58 triliun atau Rp 436 per saham atau meningkat 22,9% dari periode yang sama tahun 2012. Adapun pendapatan berada pada angka Rp 11,4 trilliun atau meningkat 31,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 8,6 trilliun.
Kenaikan pendapatan didukung oleh total volume penjualan yang meningkat sebesar 18,3 persen menjadi 12,23 juta ton di semester I 2013. Pejualan dalam negeri sebesar 12,14 juta ton (meningkat 18,0 persen) dan penjualan ekspor sebesar 0,09 juta ton (meningkat 170 persen). Sementara itu volume penjualan semen nasional (industri) tumbuh 7,5 persen menjadi 27,83 juta ton dibanding periode sebelumnya yang tercatat sebesar 25,89 juta ton.
RIRIN AGUSTIA | ANANDA PUTRI
Topik Terpanas:
Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Daging Impor
Berita Terpopuler:
Ahok-Lulung Berseteru, Ini Kata Kemendagri
Joe Taslim Pindah Agama Demi Cinta
Bang Ucu: PKL Bongkar Sendiri atau Saya Bakar
SBY ke Lumajang, Dukun Semeru Dikerahkan
Ahok: Jewer Saja, Kuping Saya Sudah Panjang, Kok!
Briptu Rani Syok Dipecat dari Kepolisian