TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan tidak mengikuti rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. “Enggak ikut, lusa aku mau umroh,” kata dia di kantor Kementerian BUMN, Selasa, 30 Juli 2013.
Keberangkatan umroh itu, kata dia, sekaligus untuk mencoba pesawat baru Garuda dan mengecek proyek-proyek BUMN yang berada di Arab Saudi. “Berangkat (umroh) bareng istri,” tuturnya.
Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memulai rangkaian kunjungan kerja dan safari Ramadan ke beberapa kota di Jawa Timur. Didampingi sembilan menteri kabinet, SBY akan berada di Jawa Timur selama empat hari, mulai Selasa hingga Jumat.
Info yang dihimpun dari Protokol Kepresidenan, Presiden SBY bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusuma, hari ini pukul 09.30 WIB dan mendarat di Bandara Abdurrahman Saleh, Malang, dilanjutkan perjalanan ke Kabupaten Lumajang.
Di Kabupaten Lumajang, Presiden SBY bersama Ibu Negara Any Yudhoyono akan meninjau kebun Salak Lumajang di Kecamatan Pronojiwo dan proses budidaya pisang mas Kirana di Desa Kandang Tepus, lereng Semeru. Di Lumajang, Presiden akan mengunjungi Pabrik Gula Jatiroyo, dan berbuka puasa bersama di Lumajang.
Lalu keesokan harinya, rombongan Presiden akan menuju ke Tempat Pelelangan Ikan Puger di Kabupaten Jember, dilanjutkan perjalanan ke Bondowoso. Di sana, rombongan SBY akan berbuka puasa bersama. Malamnya, Presiden melanjutkan perjalanan ke Paiton, Probolinggo, dan bermalam di sana.
Keesokan harinya, rombongan Presiden bertolak ke Surabaya lewat jalur darat dan menginap di Hotel Shangri-La. Di Surabaya, Presiden dijadwalkan untuk menggelar buka puasa bersama dilanjut rapat terbatas di Gedung Negara Grahadi. Presiden dan rombongan dijadwalkan kembali ke Jakarta pada Jumat pagi menggunakan pesawat dari Bandara Juanda.
ANANDA PUTRI
Topik Terhangat
Gempuran Buku Porno| Anggita Sari | Kursi Panas Kapolri | Bursa Capres 2014
Berita Terkait
Dahlan Iskan Rombak Direksi PT Pos Indonesia
Dahlan Iskan Bakal Calon Presiden dari Demokrat
Pemerintah dan DPR Sama-sama Salah Soal PMN