TEMPO.CO, Banyuwangi - Ketua Paguyuban Pangkalan Elpiji Banyuwangi, Muhammad Haris, mengeluhkan naiknya harga elpiji 3 kilogram dari agen ke pangkalan sebesar Rp 1.150 per tabung. Saat ini harga elpiji tersebut menjadi Rp 13.000 dari sebelumnya Rp 11.850 per tabung.
Haris mengatakan, harga elpiji melon itu bertambah mahal setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak pada 22 Juni 2013 lalu. Menurut dia, harga tersebut dinaikkan secara sepihak oleh Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
Baca juga:
Padahal, kata Haris, belum ada keputusan resmi pemerintah untuk menaikkan harga elpiji. Sehingga seharusnya harga dari agen ke pangkalan masih sesuai Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2010. "Harga seharusnya tetap Rp 11.850 per tabung," kata dia kepada Tempo, Kamis 4 Juli 2013.
Kenaikan harga sepihak itu, kata Haris, mengakibatkan harga elpiji di tingkat konsumen semakin melambung dari Rp 14.500 ribu menjadi Rp 15.500 per tabung. Namun stok elpiji di wilayah Banyuwangi aman. Setiap pangkalan masih menerima elpiji antara 30-40 tabung setiap minggu. "Pasokan tidak berkurang," ujar dia.
Saat dikonfirmasi, Ketua Hiswana Migas Eks Karesidenan Besuki, Benny Satria, mengatakan, Hiswana sempat menyepakati kenaikan harga elpiji pada 24 Juni lalu. Namun, akhirnya kenaikan harga dibatalkan setelah Hiswana ditegur oleh Pertamina. "Jadi kita tetap dengan harga lama," kata Benny.
Meski membatalkan kenaikan harga, Hiswana kesulitan untuk mengendalikan harga di pasaran yang sudah terlanjur naik. Padahal, banyak agen yang mengeluh naiknya harga solar menyebabkan biaya operasional bertambah. "Ini dilema bagi kami," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan Banyuwangi, Jawa Timur, Hary Cahyo Purnomo mengatakan tidak bisa menindak agen yang menaikkan harga secara ilegal. "Itu hukum pasar," kata dia sambil menyebutkan bahwa konsumsi elpiji di Banyuwangi pada 2013 mencapai 11.953.333 tabung.
IKA NINGTYAS
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terpopuler:
Saran Bank Dunia: Naikkan Lagi Harga BBM
Dianiaya Kopassus, Gigi Sipir Cebongan Rusak
BlackBerry Selidiki Penyebab Gangguan BBM
BNN: Novi Amilia Positif Gunakan Sabu
Charly Van Houten Gugur dalam Pemilihan Bupati