TEMPO.CO, Jakarta - Emiten properti, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) mencatatkan kenaikan rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2012 sebesar 1634 persen menjadi Rp 1,37 triliun dari Rp 79 miliar di 2011. Sehingga perseroan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2012.
Presiden Direktur Bakrieland, Ambono Janurianto pada siaran pers yang dibagikan perseroan di acara rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, 28 Juni 2013 mengatakan bahwa tahun 2012, Bakrieland mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,27 triliun. "Terjadinya kerugian atas divestasi proyek jalan tol, peningkatan beban bunga dan keuangan, kerugian atas selisih kurs serta cadangan kerugian atas nilai investasi" kata Ambono.
Pada tahun 2012, Bakrieland telah melepaskan beberapa aset diantaranya PT Bakrie Toll Road dan PT Lido Nirwana Parahyangan. "Perseroan ingin fokus pada bisnis inti, sehingga sejumlah aset yang memiliki low return rendah dan tidak quick yielding telah dan akan didivestasi" kata Ambono.
Meskipun tahun lalu Bakrieland mencatatkan kenaikan kerugian, tetapi penghasilan usaha bersih tahun 2012 naik sebesar 53,02 persen menjadi Rp 2,95 triliun dari Rp 1,93 triliun di 2011. Segmen City Property menyumbang sebesar 69,8 persen dan Landed Residential sebesar 17,7 persen dari total penghasilan usaha bersih perseroan. "Penghasilan City Property tahun 2012 sebesar Rp 2,1 triliun dan Landed Residential sebesar Rp 521 miliar" kata Ambono. Beban pokok penghasilan Bakrieland tahun 2012 juga mengalami kenaikan sebesar 33 persen Rp 1,33 triliun dari Rp 1 triliun di 2011.
Perseroan juga mengalami pergantian jajaran direksi. Dua direktur perseroan mengundurkan diri sebagaimana yang telah disetujui para pemegang saham yaitu Azrul Azwar Abdul Latif dan Feb Sumandar yang digantikan oleh Agus J. Alwie dan Charles Marc Dressler. "Diharapkan dengan pergantian direksi tersebut akan memperkuat struktur manajemen perusahaan sehingga kinerja perseroan menjadi lebih kompetitif di industri properti" kata Ambono.
RIZKI PUSPITA SARI
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita lainnya:
Dialog di TV, Sosiolog UI Disiram Air Munarman
Guru Ini Sebar Foto Bugil di Facebook
5 Tokoh Ini Dinilai Gunakan BLSM untuk Pencitraan
XL dan Axis Merger, Indosat Harus Waspada
Mengapa Popularitas Boediono Rendah