TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara PT Perusahaan Gas Negara (Tbk) Ridha Ababil mengatakan, proses perbaikan atas pipa gas transimisi jalur Sumatera Selatan-Jawa sampai saat ini masih terus dilakukan. Proses perbaikan dengan memasang repair clamp rencananya akan membutuhkan waktu selama sembilan hari dengan potential loss per hari sekitar 0,5 juta kaki kubik.
"Repair clamp ini untuk menutup lubang pipa yang bocor, sekaligus evaluasi apakah repair clamp ini bisa dilanjutkan atau tidak," kata Ridha saat dihubungi wartawan pada Kamis, 23 Mei 2013.
Dalam rilisnya semalam, Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda mengatakan, lokasi kebocoran berada 23 meter di bawah laut pada jalur Labuhan Maringgai-Muara Bekasi di Kilometer Point 138-139 atau di sekitar wilayah Pulau Damar. Pada Selasa, 21 Mei 2013 lalu, sekitar pukul 10.40 WIB, muncul gelembung udara sebagai indikasi awal terjadinya kebocoran pipa transmisi.
Ridha menyebutkan, sejak kebocoran tersebut, kehilangan gas telah mencapai 1,6 juta kaki kubik. "Tujuan pengiriman gasnya, ke PLN dan sejumlah industri di wilayah Jakarta bagian Timur dan Selatan," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengklaim belum ada masalah pasokan baik untuk ke PLN ataupun industri. "Industri (misalnya) tidak selalu memakai gas secara tinggi, kadang setengah mmscfd, kadang 1 mmscfd," ujarnya. Dengan kebocoran ini, ia menyebutkan telah dilakukan pengurangan tekanan aliran gas sebagai upaya mengurangi kebocoran. "Kami juga mengamankan wilayah ini hingga radius 500 meter dari titik kebocoran."
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler:
Fathanah: Luthfi Makin Dikasih Makin 'Gila'
Wakil Bupati Bogor Tersangka Kasus Video Mesum
Detik-detik Potong 'Burung' versi Muhyi
Lelaki Korban Potong 'Burung' Angkat Bicara
PKS: VW Caravelle Milik Luthfi, bukan DPP