TEMPO.CO, Jakarta - Atlet balap sepeda gunung Risa Suseanty menyatakan prihatin atas pemberitaan media yang menyudutkan dirinya karena menolak santunan maskapai Lion Air akibat gagal mendarat di Bali beberapa waktu lalu.
Berita yang tersiar seakan membuat nilai Rp 55 juta yang ditawarkan kepadanya itu terlalu kecil. "Padahal bukan urusan nilai," kata Risa ketika dihubungi Tempo pada Rabu, 24 April 2013.
Alasan ia menolak santunan itu sebenarnya karena pasal-pasal dalam kontrak yang ditawarkan Lion Air masih belum pas baginya. "Terms and condition dalam pasal kontraknya belum cocok," katanya.
Ia kurang menyukai pemberian santunan yang terkesan terburu-buru itu. Ia lebih ingin mendengar alasan sebenarnya mengapa pesawat yang ditumpanginya itu bisa sampai gagal mendarat di landasan pacu di Bali. "Katanya cuaca bagus, pesawat baru, pilotnya juga jam terbangnya tinggi. Tapi kenapa, dong, gagal mendarat?" wanita yang masih mengalami trauma terbang ini menambahkan.
Karena keingintahuannya terkait kecelakaan yang ia dan suaminya alami, ia juga mulai banyak bertanya kepada teman-teman dan koleganya yang mengerti urusan penerbangan. "Aku udah banyak dikasih penjelasan tentang pesawat itu dari temen aku pilot di Hong Kong," katanya. (baca: Berita tentang Lion AIr Jatuh di Bali)
Dari penjelasan yang banyak ia terima, Risa merasa baru mengerti mengapa hanya sedikit maskapai Indonesia yang boleh terbang menuju Eropa. "Standar keselamatan Indonesia memang masih kurang ternyata," katanya sedih.
Terkait santunan dan kontrak dalam pasal itu, Risa mengaku masih akan mempelajarinya lebih dalam lagi. Yang pasti, ia masih akan menunggu hasil investigasi KNKT atas penyebab kecelakaan itu. "Alasan penyebab kecelakaan itu penting agar penumpang lain juga bisa belajar," katanya.
MITRA TARIGAN
Topik Terhangat:
Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya
Berita Terpopuler:
Lewat Twitter, SBY Umumkan Kenaikan BBM
Begini Cara Jenderal Djoko Cuci Uang
Rumah Susno Duadji di Bandung Dikepung
Bayern Hancurkan Barcelona 4-0
Uneg-uneg Perdana @SBYudhoyono