TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menyatakan, nilai kerugian yang dialami akibat pencurian data di merchant The Body Shop tak sampai Rp 1 miliar. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan, kerugian nasabah itu sepenuhnya ditanggung oleh bank. "Karena ini bukan kelalaian nasabah. Jadi bukan salah ibu mengandung," kata Jahja seusai acara paparan kinerja, Rabu, 27 Maret 2013.
Sebelumnya, masalah keamanan nasabah kartu kredit dan kartu debit ini kembali menyeruak setelah marak terjadi pencurian data nasabah saat bertransaksi di gerai The Body Shop Indonesia beberapa waktu lalu. Data yang dicuri berasal dari berbagai bank, di antaranya Bank Mandiri dan Bank BCA.
Data curian itu dipakai untuk membuat kartu duplikat yang digunakan pada transaksi di Meksiko dan Amerika Serikat. Adapun transaksi menggunakan data curian itu ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Ditanya lebih jauh bagaimana kelanjutan proses penyelidikan pencurian data tersebut, BCA menyatakan telah menyerahkan semua informasi kepada penegak hukum. "Saya tidak tahu detailnya sudah dilaporkan belum ke kepolisian. Yang jelas, kami kerja sama dengan polisi," kata Jahja.
Jahja mengatakan, tidak ada perubahan signifikan dalam mekanisme kerja sama dengan The Body Shop setelah adanya pencurian data ini. "Bukan salah mereka, ini kan oknum. Tidak ada perubahan kerja sama."
ANANDA PUTRI
Berita Terpopuler
Begini Tahanan LP Sleman Dipilah Penembak
Eyang Subur 'Diserbu' Mantan Pengikutnya
Tahanan Cebongan Sleman Dipaksa Tepuk Tangan