TEMPO.CO, Jakarta - Kurator Batavia Air mengumumkan utang maskapai tersebut mencapai Rp 2,54 triliun. "Total piutang kreditur konkuren Rp 1,47 triliun," kata Andra Reinhard Pasaribu, dalam rapat kreditur PT Metro Batavia (dalam pailit), Jumat, 22 Maret 2013.
Ia menyebutkan, kurator juga telah menemukan piutang kreditur preferen istimewa sebesar Rp 519,58 miliar. Sedangkan piutang kreditur separatis sebanyak Rp 466,64 miliar dan piutang kreditur konkuren, khusus agen dan pemegang tiket senilai Rp 84,55 miliar.
Ada tiga jenis kreditur, yaitu kreditur separatis, preferen, dan konkuren. Salah satu pihak yang termasuk dalam kreditur separatis adalah bank. Karyawan dan pajak masuk dalam kategori kreditur preferen. Sedangkan para pemegang tiket, agen travel, dan vendor, merupakan kreditur konkuren.
"Angka yang saya sebutkan tadi adalah angka yang belum kami verifikasi," ucap Andra. Ia mengatakan tim kurator akan melakukan verifikasi pada hari ini. Data-data yang dibacakannya merupakan akumulasi data yang diajukan kreditur selama proses pendaftaran tagihan.
Hakim pengawas kasus Batavia Air, Nawawi Pomolango, meminta debitur terbuka dalam melaporkan aset. "Kedua, peran aktif kreditur untuk memberitahukan tentang aset debitur yang belum terinventarisis kurator juga diperlukan," ujarnya.
MARIA YUNIAR
Berita terpopuler lainnya:
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi
Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis
Ibas Siap Diperiksa, Ini Jawaban KPK
Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP
Rahasia Model Brasil Langsing Usai Melahirkan