TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan memprediksi bisnis waralaba akan tumbuh pada 2013. Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustin, waralaba lokal akan tumbuh 8 persen, sementara waralaba asing akan tumbuh 14 persen pada 2013. "Tren pertumbuhan bisnis waralaba di Indonesia masih cukup baik," kata Srie, Kamis, 7 Maret 2013. Namun dia tidak memerinci apakah pertumbuhan itu dari sisi nilai atau unit usaha waralaba.
Dia mengatakan, prediksi itu agak berbeda dengan data pertumbuhan bisnis waralaba pada 2012. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, bisnis waralaba lokal justru naik lebih tinggi dari waralaba asing, yaitu sebesar 11,7 persen pada 2012. Sedangkan bisnis waralaba asing hanya tumbuh 6,25 persen tahun lalu.
Srie mengatakan, kendala utama yang menyebabkan bisnis waralaba nasional sulit tumbuh adalah perkembangan waralaba lokal yang belum konsisten. Sebab, masih banyak usaha lokal yang sebenarnya potensial untuk diwaralabakan, namun belum bisa diwaralabakan karena persiapan bisnisnya yang belum matang. Waralaba lokal masih mencari bentuk ideal bisnisnya sehingga belum siap diwaralabakan.
Selain faktor internal bisnis lokal, ada juga kendala hukum yang menyebabkan waralaba lokal belum tumbuh dengan konsisten. Salah satunya yaitu aturan minimal lama usaha sebelum diwaralabakan. Srie menjelaskan, pebisnis yang ingin mewaralabakan usahanya harus telah menjalankan usahanya tersebut minimal lima tahun sebelum diwaralabakan. Hal ini, kata Srie, membuat pebisnis yang ingin mewaralabakan usahanya harus menunggu dalam waktu yang cukup lama.
Walau demikian, kata Srie, bisnis lokal yang potensial untuk diwaralabakan terbilang masih cukup tinggi. Ia mengatakan, terdapat 1.700 unit bisnis lokal yang berpotensi menjadi usaha waralaba. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1.500 unit bisnis yang berpotensi menjadi waralaba.
Kementerian Perdagangan, kata Srie, terus berusaha membuat agar bisnis potensial tersebut bisa diwaralabakan sehingga membuka ruang bagi masyarakat yang ingin berusaha melalui sistem waralaba. Untuk tahun ini, lanjutnya, Kementerian telah mendampingi 227 bisnis lokal agar bisa diwaralabakan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 120 bisnis di antaranya siap diwaralabakan tahun ini. "Dan empat di antaranya sudah kami fasilitasi untuk menjadi bisnis waralaba," kata Srie.
Sedangkan untuk 2013, kata dia, Kementerian menargetkan setidaknya ada 300 bisnis yang siap diwaralabakan. Untuk memenuhi target tersebut, Kementerian Perdagangan akan fokus memberikan bimbingan berupa peningkatan mutu sumber daya calon pebisnis waralaba agar bisa mengelola usahanya dengan sistem waralaba yang sehat dan benar.
RAFIKA AULIA