TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Merpati Nusantara Airline Rudy Setyopurnomo membantah adanya peristiwa penyegelan kantornya. Menurutnya, peristiwa yang dilaporkan terjadi kemarin itu merupakan aksi karyawan yang bermasalah dengan perusahaan. Salah satunya karena jarang masuk kerja. "Jadi saya pergi, orang-orang itu masuk mengundang wartawan, ditempelin, potret, diberitain kalau disegel," katanya, di Kantor Kementerian BUMN, Rabu, 20 Februari 2013. "Mereka tak lebih dari 10 orang, katanya.
Kejadian yang menurut dia hanya untuk kepentingan publikasi foto itu, kata dia, tidak mengganggu kegiatan operasional perusahaan. Rudy mengatakan perusahaan tengah menindaklanjuti aksi itu. Namun, Rudy enggan memerinci proses yang akan dilakukan perusahaan terhadap aksi karyawan tersebut.
Baca Juga:
Menteri BUMN Dahlan Iskan enggan berkomentar banyak mengenai penyegelan itu. "Sewaktu saya jadi Dirut PLN, kantor juga pernah disegel," katanya. Ia pun menilai wajar mengenai konflik internal di Merpati. "Kalau mau harmonis itu semua direksinya tidur aja, kan tenang jadi."
Kemarin, sejumlah karyawan Merpati berunjuk rasa dengan menyegel ruang kerja Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Rudy Setyopurnomo. Pegawai kesal karena Rudy tidak mau menemui karyawan yang ingin mengkonfirmasi pembayaran gaji bulan Januari yang dibayarkan secara bertahap. Sementara itu, di sisi lain, para direksi dikabarkan mendapatkan fasilitas yang dibayar penuh.
Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Merpati Herry Saptanto membantah bahwa hanya direksi yang digaji utuh selama bulan Januari. "Tidak benar itu. Gaji direksi terpenuhi setelah seluruh gaji karyawan terbayarkan," katanya.
Baca Juga:
ANANDA PUTRI
Berita Pilihan
Genjot Pembiayaan Mikro, Jiwasraya Gandeng PNM
Mret, Pelabuhan Paciran-Garongkong Beroperasi
Denny Indrayana Jadi Komisaris Utama Jamsostek
Dahlan Isyaratkan Likuidasi Perum Film Negara
SBY Belum Kirim Nama Calon Gubernur BI
Tim Evaluasi Laporan Keuangan Maskapai Dibutuhkan
Laba Bersih BII Tumbuh 81 Persen