TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring, membuka Indonesia Information and Communication Technology Award (INAICTA) 2013. "Kalau bangsa bergerak aktif, tercipta tarian penghibur hati. Kalau bangsa tidak kreatif, bakal kuli di negeri sendiri," ujarnya sembari berpantun dalam pembukaan Inaicata 2013 di Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kamis, 14 Februari 2013.
Ada tiga kategori yang dilombakan, yaitu umum, pelajar, dan robotik. Menurut Tifatul, tema setiap tahun selalu berbeda agar tidak monoton. Yang menjadi tema Inaicta 2013 adalah "Teknokrasi: A Nation of Possibilities".
Tiffatul menambahkan bidang robotik merupakan bidang yang menarik. Kelak, akan ada robot untuk penanggulangan bencana. "Jadi, jangan heran nanti ada robot yang blusukan," ucapnya.
Tifatul mengatakan pemerintah memberi dukungan kepada para pemenang INAICTA dengan mengirim mereka ke perlombaan serupa di tingkat Asia Pasifik. Pemerintah pun menyalurkan mereka ke industri penyiaran, baik Internet maupun telekomunikasi.
Ia memberi contoh, ada tiga orang pemenang INAICTA 2007 untuk kategori game online, animasi, serta software pendidikan yang saat ini sudah menjadi miliarder. Menurut Tifatul, hal tersebut dimungkinkan karena modal yang digunakan para peserta sangat kecil. Bahkan, Tifatul menyebut kreativitas yang dilakukan mereka bisa bermula di rumah.
"Fahma, 11 tahun, di-hire sama Nokia sekarang," kata Tifatul. Fahma memenangkan Inaicta 2010. Saat ini ia telah memiliki penghasilan puluhan juta rupiah. Tifatul tidak keberatan kreator asal Indonesia mencari pengalaman di negara lain.
Namun, ia mengimbau para kreator Indonesia turut membangun bangsa. Tifatul mempersilakan kreator Indonesia untuk mengambil pengalaman di luar negeri jika belum melihat adanya peluang yang bisa dimanfaatkan di dalam negeri.
Ia mengatakan pernah mengunjungi suatu lembaga di Singapura. Saat itu ia bertemu dengan seseorang yang bekerja sebagai ahli keamanan lembaga itu. Tifatul mengatakan, orang tersebut berasal dari Indonesia dan tinggal di Jakarta.
"Saya tanya, "Loh, kenapa di sini?" dan dijawab, "Gajinya lebih besar"," kata Tifatul. Ia pun berpesan pada para kreator dan inovator, antara lain di bidang internet security dan e-commerce untuk pulang ke Tanah Air bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
MARIA YUNIAR