TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mengakui harga daging di beberapa wilayah, khususnya di DKI Jakarta, masih tinggi. Di Jakarta harga daging sapi sekitar Rp 90-95 ribu per kilogram dan di Surabaya harga daging sapi mencapai Rp 75-80 ribu per kilogram.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro, mengatakan, tingginya harga daging disebabkan harga sapi bakalan impor sudah di kisaran US$ 3,05 per kilogram bobot hidup.
Tahun ini pemerintah menerapkan aturan pasokan daging untuk kebutuhan supermarket dan pasar tradisional dipenuhi dari sapi bakalan impor dan sapi lokal, bukan daging impor.
Dengan harga sapi bakalan impor itu, kata Syukur, minimal harga ketika sampai di kandang feedloter (penggemukan sapi) sudah Rp 32 ribu per kilogram. Ketika dijual ke rumah potong hewan (RPH) sekitar Rp 34-35 ribu per kilogram.
"Karena itulah harga daging di tingkat lapangan tidak boleh kurang dari Rp 85 ribu sampai Rp 90 ribu per kilogram," ujar Syukur dalam public hearing di kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2013.
Imbas dari mahalnya harga di DKI Jakarta juga dirasakan wilayah lain seperti Jawa Barat maupun Sumatera. Peternak sapi lokal ikut menetapkan harga jual sapinya menyamai harga sapi bakalan impor. Namun, perkembangan harga daging di beberapa wilayah tidak merata karena kendala distribusi.
Syukur menambahkan, meski harga daging sapi cukup tinggi, pemerintah tetap berkomitmen untuk menjamin tersedianya pasokan. Selama ini, 70 persen konsumsi daging sapi terbesar berada di DKI Jakarta dan Jawa Barat. "Kami memfasilitasi Gubernur DKI dan Gubernur Jawa Barat dengan sentra produksi sapi untuk menandatangani nota kesepakatan menjamin pasokan."
Setiap tahun, DKI Jakarta membutuhkan pasokan daging sebanyak 50 ribu ton atau 1.000 ekor sapi per hari. Karena itulah, pemerintah provinsi di sentra produksi sapi diminta menjamin ketersediaan pasokan untuk DKI Jakarta dan Jawa Barat.
ROSALINA
Berita terpopuler lainnya:
Maharani Buka-bukaan Soal Kasus Sapi
Le Meridien Pastikan Maharani Ditangkap di Kamar
Terima Rp 10 Juta, Maharani: Saya Enggak Munafik
Luthi Hasan Akhirnya Mengaku Kenal Ahmad Fathanah
Dicegah KPK, Pemenang Putri Solo Melepas Mahkota
Anas Menjawab Desakan Mundur dari Demokrat