TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Multipolar Tbk (MLPL) mengumumkan transaksi Exchangeable Rights Subscription Agreement (ERSA) dengan Temasek Holdings (Private) Limited. Dalam kesepakatan itu, Temasek mengakuisisi 26,1 persen saham Multipolar di PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) senilai Rp 2,9 triliun.
"Transaksi ini membesarkan hati kami, karena pihak kami didatangi oleh Temasek, perusahaan dari Singapura yang tertarik pada bisnis kami. Rupanya selama ini Temasek mengikuti kemajuan food business kami," katanya kepada wartawan dalam konferensi pers di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin, 4 Februari 2013 malam.
Menurut Eddy, Multipolar yang memiliki saham Matahari sebanyak 50,2 persen akan melepaskan saham kepemilikan publik sebanyak 26,1 persen kepada Anderson Investments, anak perusahaan Temasek Holdings.
Melalui transaksi ini, harga saham Matahari yang ditawarkan sebesar Rp 2.050 dan merupakan harga yang tetap hinga transaksi selesai dalam dua tahun ke depan. Sedangkan Multipolar telah menunjuk PT Ciptadana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriting agreement).
Eddy mengatakan transaksi ini akan mendukung pertumbuhan masa depan dan ekspansi berkelanjutan MPPA. Hal ini juga menunjukkan tingkat kepercayaan yang kuat dari investor asing di Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi domestik. "Dengan masuknya Temasek ke dalam bisnis kami, akan mendorong kami bekerja
lebih giat mengintensifkan produktivitas dan pertumbuhan bisnis ke depan," tuturnya.
Ia menambahkan, saat ini Hypermart MPPA telah memiliki 80 gerai di lebih dari 52 kota yang tersebar di seluruh Indonesia dan terus mengalami pertumbuhan serta persaingan pasar modern food retail yang lebih pesat.
FIONA PUTRI HASYIM