TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Suryadi Sasmita, menilai Subang, Majalengka, dan Boyolali adalah area yang cukup ideal untuk dijadikan kawasan industri. Pasalnya, besaran upah minimum provinsi di sana di bawah Rp 1 juta.
"Tapi, ada beberapa masalah yang harus dibenahi, seperti infrastruktur dan tenaga kerja," katanya ketika dihubungi Tempo di Jakarta, Selasa, 29 Januari 2013.
Menurut Suryadi, kondisi infrastruktur di tiga area tersebut masih lemah. Suryadi mencontohkan, akses kawasan industri jauh dari jalan raya. Kondisi jalan pun belum tertata dengan baik.
Apindo berharap pemerintah bersedia membangun kawasan tempat tinggal, yang tidak jauh dari kawasan industri, bagi karyawan, agar para buruh tak kesulitan mengakses lokasi kerja mereka. "Kalau tidak, kami akan mengeluarkan high cost karena masalah akses yang sulit," katanya.
Selain itu, Apindo juga mempermasalahkan minimnya jumlah penduduk di tiga daerah tersebut. Hal ini menjadi masalah karena industri padat karya membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar. Ia khawatir tenaga kerja yang tersedia tidak cukup memenuhi yang dibutuhkan perusahaan.
Suryadi mengatakan bahwa masalah keamanan juga menjadi salah satu pertimbangan perusahaan untuk merelokasi lahan. Menurut dia, mayoritas pengusaha mengkhawatirkan keamanan kawasan industri yang mudah diserang jika terjadi aksi demonstrasi. "Pemerintah harus menjamin dari segi keamanan, selain itu harus dipastikan bahwa upah di sana tidak juga melonjak," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menyiapkan tiga lahan yang akan dijadikan tujuan relokasi. Lokasi pertama, Subang dengan luas total 12 ribu hektare. Sejauh ini, 3.000 hektare sudah diajukan sebagai kawasan industri. Kedua, Majalengka dengan luas 500 hektare. Lokasi ketiga adalah Boyolali.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler:
Foto Wanda Berpesta Beredar di Twitter
Yuni Shara Tidak Kaget Mendengar Kasus Raffi
Polisi: Narkoba Raffi Terkait Jaringan Besar
Wanda Suka Pulang Malam Saat Tinggal di Apartemen
Hasil Tes Urine Raffi Cs, BNN Temukan Zat Stimulan