TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan Perum Damri Ketut Mudita menyatakan telah mengambil kredit dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan bus Transjakarta yang berasal dari Cina. Kredit tersebut untuk membeli 66 unit bus senilai Rp 221,1 miliar. "Bunganya 9,7 persen, jangka waktu tujuh tahun," katanya dalam konferensi persnya di Jakarta, 15 Januari 2013.
Dari total Rp 221,1 miliar, menurut dia, sebanyak 40 persen telah cair. "Skema pembayarannya multiyears financing," katanya.
Direktur Utama Perum Damri Agus S. Subrata mengatakan, 44 bus sudah berada di pool Damri di Daan Mogot. Minggu depan, sebanyak 66 bus diperkirakan sudah sampai semua. "Jadi bus itu untuk dijalankan di koridor I dan VIII karena kami menang tender di sana," katanya.
Dipilihnya Zhong Tong dalam pengadaan dengan pertimbangan harga yang lebih murah. PT Inka dengan bus Inobus-nya menawarkan harga Rp 3,8 miliar per unit, Komodo Rp 4,2 miliar, sedangkan Zhong Tong hanya Rp 3,3 miliar per bus.
Namun, pengadaan bus tersebut tidaklah murah. "Karena mereka banyak memberikan syarat, seperti LC dan uang muka," katanya. "Tentu kita menolak, dan akhirnya mereka ikut kami (tanpa LC dan uang muka)," kata Ketut Mudita.
ANANDA PUTRI