TEMPO.CO, Jakarta - PT Sky Aviation berencana menggelar uji terbang pesawat Sukhoi Superjet-100 pada Februari mendatang. "Sebelum diterbangkan secara komersial, harus diadakan proofing flight," kata General Manager Pemasaran Sky Aviation, Sutito Zaenuddin, saat dihubungi Tempo, Senin, 14 Januari 2013.
Ia menjelaskan, proofing flight dilaksanakan pada siang dan malam hari. Rute-rute yang ditempuh sesuai tujuan komersial yang dipilih, yaitu wilayah Indonesia timur. Adapun jumlah pesawat yang akan didatangkan sebanyak lima unit pada tahun ini.
Pengiriman Sukhoi ini dilakukan secara bertahap. Pada Januari, manajemen akan mendatangkan tiga Sukhoi Superjet-100 berkapasitas 87 tempat duduk. Sisanya pesawat dengan daya angkut 97 penumpang.
Pesawat Sukhoi pertama akan bermarkas di Makassar, Sulawesi Selatan. Rencananya pesawat itu akan melayani rute Makassar-Sorong, Sorong-Jayapura, Makassar-Mamuju, serta Makassar Denpasar.
Manajemen Sky Aviation meyakini keandalan Sukhoi. Selain alasan teknologi pesawat yang sudah dipantau sejak dua tahun lalu, ongkos sewa pesawa itu masuk ke dalam skema bisnis Sky Aviation. ”Dibanding pesaingnya, harga Sukhoi lebih masuk akal," kata Direktur Utama Sky Aviation Krisman Tarigan.
Sky menyewa pesawat itu dengan biaya masing-masing US$ 250 ribu hingga US$ 300 ribu. Manajemen telah membandingkan Sukhoi dengan tipe sejenis yang diproduksi Embraer dan Bombardier. Embraer adalah pesawat buatan Brasil, sedangkan Bombardier berasal dari Kanada.
MARIA YUNIAR