TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komite Ekonomi Nasional, Aviliani, memperkirakan investasi asing di sektor infrastruktur bakal mendominasi Indonesia pada tahun 2013. Hal ini dinilainya bakal menjadi masalah sehingga harus menjadi perhatian pemerintah.
"Pengusaha nasional memiliki keterbatasan. Sedangkan untuk bisa mengerjakan project besar, yang punya dana besar siapa, ya investor asing," kata Aviliani pada seminar yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 19 Desember 2012.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah Indonesia mulai memfokuskan pembangunan infrastruktur dalam bentuk besar, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan. Kebutuhan ini, menurut dia, dilakukan untuk menutupi kebutuhan pembangunan yang sejak sepuluh tahun terakhir nyaris tak ada pembangunan. Besarnya proyek itu akan diikuti modal yang besar pula. Sialnya, pengusaha Indonesia menurut Aviliani, tidak banyak yang mampu secara finansial membiayai.
"Kalau mau diatasi secepatnya pasti akan mengundang investor luar lagi," katanya.
Menurut Aviliani, pada tahun 2013, sektor riil dan perbankan akan terimbas oleh proyek-proyek besar tersebut. Setidaknya, untuk mengimbangi harus ada penambahan modal 20 persen baik pengusaha maupun perbankan. Para pengusaha nasional sebenarnya bisa mendapat pinjaman dari bank. Tapi saking besarnya kebutuhan biaya, bank biasanya tak berani mengucurkan karena beban kredit melampaui kemampuan perusahaan. Masalah korupsi juga membebani.
FIRMAN HIDAYAT