TEMPO.CO, SURAKARTA - Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional III Surakarta sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian Perdagangan untuk melakukan operasi pasar beras. Kepala Bulog Subdivre III Surakarta Edhy Rizwan mengatakan Kementerian Perdagangan sudah memberikan instruksi ke Bulog Solo untuk melakukan operasi pasar beras jika memang diperlukan.
Menurut dia, surat instruksi sudah diterima sejak Jumat pekan lalu (14 Desember). “Hari ini kami teruskan ke pemerintah daerah di eks-Karesidenan Surakarta,” katanya, Senin, 17 Desember 2012.
Dia mengatakan yang berhak menentukan ada tidaknya operasi pasar adalah pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi.Untuk itu, Edhy mengatakan menunggu permintaan dari pemerintah daerah untuk melakukan operasi pasar beras.
Setiap kabupaten/kota di eks-Karesidenan Surakarta mendapat jatah 100 ton beras untuk operasi pasar. Jika memang kurang, bisa lebih banyak sesuai kebutuhan. “Kami siap memenuhi permintaan pemerintah daerah untuk operasi pasar beras,” katanya. Total ada 700 ton beras yang disiapkan untuk operasi pasar.
Edhy menerangkan sejauh ini belum pernah ada permintaan operasi pasar dari pemerintah daerah. Sebab stok dan harga beras relatif stabil. Namun menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, ada kemungkinan harga beras naik.
“Operasi pasar sebagai antisipasi kenaikan harga, sehingga masyarakat tetap dapat membeli beras dengan harga terjangkau,” Edhy menambahkan.
Dia mengatakan salah satu syarat mengadakan operasi pasar beras adalah jika harganya sudah naik Rp 600 per kilogram. Saat ini harga beras rata-rata naik Rp 200 per kilogram dibanding bulan lalu.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surakarta Winoto mengaku belum menerima surat edaran berisi pengajuan pelaksanaan operasi pasar beras. Dia menilai untuk Surakarta kemungkinan besar tidak perlu melakukan operasi pasar.
“Kemungkinan kami tidak akan mengajukan operasi pasar. Sebab saat ini harga beras masih terkendali dan stok mencukupi.”
Kebutuhan beras di Surakarta per bulan sekitar 3.800 ton, sedangkan stok mencapai 5.000 ton. Kemudian untuk harga, saat ini di kisaran Rp 7.700 per kilogram untuk beras medium dan Rp 9.000 per kilogram untuk beras super.
UKKY PRIMARTANTYO