TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Mandala Airlines kembali mendatangkan satu pesawat tipe A320 Aircraft. Pesawat kelima yang dimiliki dan dioperasikan Mandala itu akan melayani rute Jakarta-Surabaya, Surabaya-Singapura, dan Surabaya-Kuala Lumpur.
"Ini adalah salah satu bentuk agresivitas perusahaan kami untuk menjangkau konsumen penerbangan Indonesia," kata Presiden Direktur Mandala, Paul Rombeek, di Terminal 1 Bandar Udara Soekarno-Hatta, Senin, 17 Desember 2012. Ia berharap pesawat dan rute baru Mandala tersebut akan mengembalikan nama besar Mandala di masyarakat dan mendapatkan kembali konsumennya setelah beberapa lama tidak terbang.
A320 Aircraft merupakan pesawat penumpang jet berbadan sempit keluaran produsen Airbus yang memiliki 180 kursi penumpang. Pesawat ini banyak digunakan untuk penerbangan jarak dekat dan menengah.
Rombeek mengatakan, pesawat tersebut didatangkan langsung dari Toulouse, Prancis sejak dua pekan lalu. Sempat transit di Singapura, A320 Aircraft Mandala akhirnya sampai di Bandara Soekarno-Hatta akhir pekan lalu dan resmi diperkenalkan kepada masyarakat Senin ini.
"Kami bersyukur pesawat dapat sampai tepat waktu dengan selamat tanpa kekurangan apa pun. Sehingga dapat kami gunakan sesuai rencana," kata Rombeek. Ia menjelaskan, pengadaan pesawat tersebut menunjukkan keseriusan Mandala untuk kembali ke kancah bisnis maskapai penerbangan di Indonesia dan internasional.
Ke depan, menurut Rombeek, Mandala akan kembali mendatangkan satu pesawat A320 Aircraft pada Januari 2013 untuk melayani berbagai rute baru Mandala. Ia mengatakan, perusahaan mencanangkan target untuk mengoperasikan 13-15 pesawat A320 Aircraft pada 2013. Pada 2015, kata dia, Mandala akan mengoperasikan 25 pesawat berbagai tipe ke berbagai rute penerbangan domestik dan internasional.
"Kami ingin lebih agresif dan ambisius dalam menjalankan bisnis maskapai penerbangan berbiaya murah," kata Rombeek. Walau berbiaya murah, kata dia melanjutkan, Mandala menargetkan untuk menjadi maskapai yang mampu memberikan keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu kelas internasional kepada penumpangnya.
Terlebih lagi, Rombeek menambahkan, mereka masuk ke dalam jaringan bisnis Tiger Airways yang merupakan salah satu jaringan Singapura AIrlines. Sehingga mereka dituntut untuk memiliki performa maskapai penerbangan kelas internasional.
RAFIKA AULIA
Terpopuler:
Hindari Keresahan, Redenominasi Perlu Disosialisasikan
Kenaikan Upah Bisa Hantam Industri Thailand
20 Penerbangan Di Soekarno Hatta Sempat Tertunda
Pemodal Tetap Cermati Defisit Fiskal AS
Puncak Permintaan Dolar Diperkirakan Pekan Ini
2013, Pasar Motor Sport Terus Bertumbuh
Rating UMKM Bisa Menghambat Penyaluran Kredit
Target Dividen BUMN Tahun Depan Diusulkan Ditingkatkan