TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. menyediakan fasilitas kredit senilai US$ 100 juta kepada Grup Sintesa untuk pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) ramah lingkungan berkapasitas 110 megawatt. Penandatanganan fasilitas kredit dilaksanakan hari ini, Rabu, 12 Desember 2012 oleh Presiden Direktur BII Dato' Khairussaleh Ramli dan CEO Grup Sintesa, Shinta Widjaja Kamdani.
“Penyediaan fasilitas pinjaman di bidang energi ini sejalan dengan misi humanizing financial services, yang merupakan wujud dari komitmen BII untuk mendukung upaya pemerintah di bidang pengembangan sektor energi di Indonesia, termasuk pengembangan perusahaan listrik, baik swasta maupun nasional,” kata Khairussaleh dalam siaran pers hari ini.
Dia mengapresiasi komitmen Grup Sintesa yang konsisten dan berhasil mengembangkan proyek listrik ramah lingkungan secara efisien sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi kebutuhan sumber energi listrik dalam negeri dengan mengedepankan aspek konservasi energi.
PLTGU berkapasitas 110 MW tersebut merupakan pengembangan dari pembangkit sebelumnya berkapasitas 2x40 MW yang sudah beroperasi secara komersial sejak 2007. Dengan upaya penambahan steam turbine 1 x 30 MW, PLTGU ini menjadi Combined Cycle Power Plant.
CEO Grup Sintesa, Shinta, menyatakan perusahaannya akan terus berkomitmen mengembangkan pembangkit listrik ramah lingkungan, sekaligus berkontribusi pada peningkatan kapasitas listrik negara untuk mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Pembiayaan bidang energi (minyak dan gas) merupakan salah satu sektor kekuatan yang dimiliki BII di bidang Global Wholesale Banking. Sebelumnya, BII telah menyalurkan kredit sindikasi kepada dua perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas industri.
Program itu untuk mereduksi beban subsidi terhadap penyediaan energi ke masyarakat dan juga kredit sindikasi kepada perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan multifinance dan properti.
Kredit Global Whosale Banking telah memberikan kontribusi sebesar Rp 27,8 triliun atau sebesar 37,9 persen terhadap total kredit BII pada 30 September 2012. Secara keseluruhan, BII membukukan pertumbuhan kredit yang kuat pada sembilan bulan pertama 2012 dengan portofolio kredit naik 22 persen dari Rp 62,0 triliun pada September 2011 menjadi Rp 75,9 triliun pada September 2012.
ANGGA SUKMA WIJAYA