TEMPO.CO, Singapura – Pengusaha asal Indonesia, Stephen Riady, mengincar unit bisnis real estate dari sebuah perusahaan bir asal Singapura, Fraser & Neave (F&N). Konsorsium perusahaan milik Riady, Overseas Union Enterprise ingin mengambil kendali perusahaan itu yang bersaing ketat dengan Thailand TCC Asset milik konglomerat Charoen Sirivadhanabhakdi.
Overseas Union Enterprise saat ini memberikan penawaran pembelian saham tertinggi sebesar SG$ 13,1 miliar atau sekitar Rp 102 triliun. Sementara itu, Sirivadhanabhakdi menawar saham F&N senilai SG$ 9 miliar atau sekitar Rp 70,2 triliun.
“Dengan penawaran terbaru, maka akan lebih baik jika TCC Asset kembali dengan penawaran yang lebih menarik daripada penawaran Overseas Union Enterprise,” kata ekonom dari IG Markets, Justin Harper, sebagaimana dikutip dari BBC, Jumat, 16 November 2012. Para analis memperkirakan TCC Asset akan kembali dengan penawaran lebih tinggi lagi.
F&N merupakan salah satu grup usaha besar asal Singapura yang bergerak di berbagai bidang usaha, termasuk bidang usaha makanan dan minuman dengan merek 100plus. Selain bergerak d bidang makanan, F&N mengelola usaha real estate yang menggurita di Singapura, Cina, Thailand, Inggris, dan Australia
Riady tertarik menguasai unit bisnis real estate F&N, yang akan melengkapi portofolio bisnis properti Overseas Union Enterprise. “Menggabungkan kedua perusahaan itu akan memperkuat perusahaan sebagai pemain properti terkemuka di Singapura dan memudahkan kami memperluas jejak di pasar regional lain,” kata pria yang juga menjabat sebagai President Direktur Lippo Grup.
Aksi Riady tersebut juga mendapat dukungan dari perusahan bir asal Jepang, Kirin Holdings. Kirin Holdings merupakan pemegang saham terbesar kedua F&N dengan kepemilikan saham 14,8 persen. Riady mengatakan, jika Overseas Union Enterprise berhasil menguasai F&N, Kirin akan membeli sub-bisnis makanan dan minuman perusahaan itu sebesar SG$ 2,7 miliar atau sekitar Rp 21 triliun.
BBC | RAFIKA AULIA
Berita Lainnya:
BP Migas Bubar, Pertamina Diarahkan Seperti Petronas
Pemerintah Cuci Tangan Soal Bau Amis Tender E-KTP
Karyawan Dipecat, Tiga Nyawa Melayang
Karyawan BP Migas Lega dengan Keputusan Menteri ESDM
Terlambat, Firman Utina Cs Tak Bisa Ikut Timnas