TEMPO.CO, Cikarang - PT L'Oreal Indonesia mengucurkan investasi lebih dari Rp 1 triliun untuk membangun pabrik barunya di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. "Total investasi 100 juta euro atau Rp 1,25 triliun," kata Presiden Direktur L'Oreal Indonesia, Vismay Sharma, seusai peresmian pabrik, Rabu, 7 November 2012. Ia menyebut pabrik dengan luas bangunan 66 ribu meter persegi itu sebagai pusat produksi L'Oreal di Asia Tenggara.
L'Oreal menargetkan 1 miliar konsumen baru dalam 10 tahun mendatang. Di Indonesia, kata Vismay, rata-rata pertumbuhan penjualan mencapai 30 persen. Dengan angka tersebut, L'Oreal Indonesia menjadi salah satu kontributor untuk pertumbuhan di Asia Pasifik.
Pabrik yang diresmikan hari ini merupakan pabrik L'Oreal ke-43 di dunia. Pabrik tersebut akan memproduksi produk perawatan rambut dan kulit untuk merek L'Oreal Paris serta Garnier. Sebanyak 30 persen hasil produksi dialokasikan untuk pasar domestik. Sedangkan 70 persen lainnya akan diekspor ke negara-negara Asia Tenggara.
L'Oreal menargetkan pabrik barunya itu akan memproduksi 200 juta unit pada 2013. Pabrik tersebut mempunyai kapasitas terpasang hingga 300 juta unit dengan potensi kapasitas produksi hingga 500 juta unit per tahun. Vismay mengungkapkan, pabrik itu dibangun dengan memenuhi sertifikasi Leadership in Energy and Environmental Design (LEED).
L'Oreal Indonesia pertama kali mendirikan pabrik pada 1986 di Ciracas, Jakarta Timur. Executive Vice-President of Operations L'Oreal Jean-Philippe Blainpain menyatakan perusahaan kecantikan tersebut memutuskan untuk membangun fasilitas baru yang lebih besar sekaligus memindahkan aktivitas produksi ke pabrik baru di Jababeka.
"Setelah mengoperasikan pabrik sejak 1986, Indonesia dipilih untuk menjadi pusat produksi L'Oreal di ASEAN," ujar Blainpain. Dengan total 43 pabrik di dunia, L'Oreal memiliki 146 pusat distribusi. Jumlah karyawan pabrik mencapai 20 ribu orang. Sedangkan biaya operasional pabrik pada 2011 di dunia mencapai 298 juta euro.
MARIA YUNIAR
Terpopupler:
Komisi VI Dukung Pembangunan Rel Ganda Batu Bara
Harga Ekspor Gas ke Cina Akan Ditinjau Ulang
Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Stagnan di 9.620
Dow Jones Naik 1 Persen di Hari Pemilihan Presiden
Pertumbuhan Ekonomi 6,3 Persen Dinilai Realistis