TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Boediono punya ungkapan lain saat menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia yang bagus di tengah krisis ekonomi yang melanda negara-negara lain di dunia, terutama Eropa dan Amerika.
"Mungkin Indonesia merupakan salah satu dari sedikit tempat yang hangat dalam iklim ekonomi dunia yang dingin," kata Boediono saat membuka "Indonesia Investment Summit 2012" di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa, 6 November 2012.
Bukan tanpa alasan Boediono melontarkan ungkapan itu. Menurut dosen Universitas Gadjah Mada ini, Indonesia telah melewati krisis global pada 2008 tanpa cacat. "(Memang) ada beberapa luka dalam pertumbuhan ekonomi kita, tapi kemudian kita cepat pulih," ujarnya.
Selain itu, ia melanjutkan, Indonesia juga mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen di tengah krisis ekonomi yang terjadi saat ini. "Dan mempertahankan penurunan yang mantap terhadap tingkat pengangguran dan kemiskinan," ucap Boediono.
Boediono mengatakan, stabilitas keuangan dan ekonomi Indonesia telah dipertahankan sepanjang masa-masa sulit krisis ekonomi. Tren penurunan utang Indonesia juga terus berlangsung. "Kita telah mendapatkan pelajaran keras dari pengalaman kita sendiri bahwa sejauh manajemen makro-ekonomi dijalankan dengan serius, maka tidak ada tempat untuk kehati-hatian."
Di samping itu, menurut Boediono, ada beberapa alasan lain yang membuat Indonesia menjadi tempat yang menarik dari sisi ekonomi. Antara lain, sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang tangguh.
"Pasar domestik kita berkembang besar dan pesat berkat kelas menengah kita. Rata-rata umur penduduk kita muda dan membuka potensi untuk menuai dividen demografis yang signifikan di masa mendatang," kata Boediono.
PRIHANDOKO
Berita lain:
Apindo Minta Pemerintah Tidak Naikkan Upah Buruh
Pameran Industri Aneka Dibuka
7-Eleven Urus Izin Minimarket
Pengusaha Pesimistis Ekonomi Tumbuh 6,5 Persen