TEMPO.CO, Jakarta - Nusron Wahid, anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, membantah tudingan dirinya meminta duit dari perusahaan-perusahaan milik negara. "Sudah saya doakan di Raudah, semoga yang bikin fitnah diberi ampunan dan kesadaran," katanya lewat pesan pendek kepada Tempo, Selasa, 30 Oktober 2012.
Raudah merupakan masjid kecil di dalam kompleks Masjid Nabawi, Madinah. Nusron sedang melaksanan ibadah haji selama masa reses DPR.
Politikus Partai Golkar ini disebut-sebut sebagai salah satu "tukang palak" badan usaha milik negara. Hari ini beredar pesan pendek berisi 17 inisial anggota Dewan penerima upeti BUMN, lengkap dengan fraksinya. Salah satu yang tertulis adalah NW.
Isu pemerasan Dewan terhadap perusahaan pelat merah mencuat setelah Menteri BUMN Dahlan Iskan melontarkan soal nasib BUMN yang menjadi sapi perah anggota Dewan. Kabar ini pun masuk Istana. Sekretaris Kabinet Dipo Alam beberapa waktu lalu menerbitkan surat edaran yang melarang direksi BUMN memberikan setoran kepada anggota DPR.
Nusron mengaku telah mengkonfirmasikan tuduhan terhadap anggota DPR berinisial sama dengan dirinya itu kepada Menteri Dahlan. "Tanya saja kepada Mas Dahlan, pernah tidak saya minta atau dapat duit?" Kalau kepada perusahaan milik negara? "Tanya saja direksinya, pernah tidak saya minta?" katanya.
AGOENG WIJAYA
Baca juga:
Sekali Rapat, DPR Minta Lebih dari Rp 1 Miliar
KPK Mulai Bidik Pimpinan Badan Anggaran DPR
Sekretaris MA Mengaku Pengusaha Sarang Burung
Anggaran Militer Juga Terkena Kutipan DPR
Firman Utina Cs Sempat Lawan 12 Pemain Australia