TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucurkan kredit kepada PT Hutama Karya dengan total nilai Rp 3,95 triliun. Kredit terbagi menjadi dua jenis yaitu kredit modal kerja (cash loan) sebesar Rp 500 miliar, dan sisanya Rp 3,45 triliun adalah non cash loan.
Direktur Utama BNI Gatot Mudiantoro Suwondo mengatakan kredit akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, mendapatkan garansi bank, hingga penerbitan letter of credit (L/C) untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek emiten berkode HK ini. "Ini penting karena Hutama Karya mencatat nilai proyek yang perlu didanai mencapai Rp 13,021 triliun," katanya, dalam acara penandatangan perjanjian kredit di Gedung BNI, Jakarta, Senin, 8 Oktober 2012.
Sektor konstruksi tercatat sebagai lima besar penyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini, dengan peningkatan 7,3 persen sepanjang triwulan II 2012 dibandingkan periode yang sama tahun 2011.
Direktur utama PT Hutama Karya (Persero), Tri Widjajanto, menyatakan bahwa fasilitas kredit ini nantinya akan digunakan untuk tambahan modal kerja dalam pencapaian target kinerja perusahaan di tahun 2012/2013. Sampai saat ini, PT Hutama Karya (Persero) telah memperoleh proyek senilai Rp 10,4 triliun.
Beberapa proyek baru yang sedang dikerjakan PT Hutama Karya (Persero) antara lain yaitu, Projek Pembangunan/ Duplikasi Jembatan Air Musi II Palembang, Jalan Tol Nusa Dua, Ngurah Rai Benoa Bali, Jalan Tol Mojokerto Kertosono Tahap I dan II, Mall Saint Moritz, Alila Villas Bintan, dan EPC Dermaga Petrokimia. Fasilitas ini juga akan digunakan untuk pembiayaan jalan tol lintas Sumatera, kereta listrik intermoda, kerja sama dengan Pelindo I (dermaga Belawan dan Kuala Tanjung).
Walaupun sudah mendapat kucuran dana yang cukup besar, Tri mengatakan belum memfokuskan ekspansi keluar negeri. "Kue nasional itu sangat besar, MP3EI saja sudah menawarkan Rp 2.000 triliun dan membutuhkan penyedia jasa yang banyak," katanya pada kesempatan yang sama.
Kerja sama antara BNI dan PT Hutama Karya bukan pertama kalinya terjadi. Pada 2009 BNI juga pernah mengucurkan kredit sejenis kepada penyedia jasa konstruksi ini.
ANANDA PUTRI