TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Ekonomi Nasional, Chairul Tanjung memprediksikan neraca pembayaran Indonesia (NPI) akan mengalami surplus pada akhir tahun 2012. Pada triwulan II 2012, neraca pembayaran Indonesia tercatat defisit sebesar US$ 2,8 miliar atau 3,1 persen dari PDB.
“Menurut saya, pada kuartal IV, NPI sudah bisa surplus,” ujar Chairul saat ditemui di rumah dinas Menko Ekonomi, kompleks Widya Chandra, Minggu, 19 Agustus 2012. Chairul menjelaskan alasan NPI surplus di kuartal IV adalah karena adanya potensi meningkatnya arus investasi. Potensi itu karena ekonomi Indonesia dalam kondisi yang relatif baik dibanding China dan India.
Chairul mengatakan dengan meningkatnya investasi, maka banyaknya mata uang asing yang masuk ke Indonesia akan bertambah. Hal itu pada ujungnya akan menjaga neraca current account. “Di satu sisi juga akan memberikan nilai tambah produksi dalam negeri,”ujar Chairul menuturkan.
Chairul mengakui potensi permintaan domestik meningkat sehingga mengakibatkan impor masih harus dilakukan di tengah meningkatnya arus investasi. Namun, impor akan didominasi bahan baku atau barang modal untuk mendukung produksi di Indonesia.
“Dan ekspor pada ujungnya juga akan meningkat seiring dengan bertambahnya nilai produksi dalam negeri,”tambahnya. Meski demikian Chairul enggan menyebutkan apa saja rekomendasi Komite Ekonomi Nasional kepada pemerintah terkait outlook perekonomian di tahun 2013.
ISTMAN MP
Berita Terpopuler:
Guru SD Unggah Foto Telanjang di Facebook
Ketua Komisi Yudisial: Kartini dan Heru Bandit
Ada Spanduk Dukungan Foke di Tempat Pemakaman
Boediono Kunjungi Mega, Open House Bubar
Spanduk di Kuburan, Panwaslu Akan Surati KPU
Trio Macan2000 Sampaikan Lebaran Lewat Twitter
Soal Simulatur SIM, Polri Bantah Pecah
Jadwal Pertandingan Liga Eropa Malam Nanti
Tommy dan Bambang Tak Terlihat di Open House Cendana
Salat Ied di Shizuoka Diadakan Dua Kali