TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan alokasi subsidi energi untuk 2013 akan lebih besar dibanding tahun ini. Subsidi energi naik sebanyak 35,72 persen dari Rp 202,4 triliun menjadi Rp 274,7 triliun.
Subsidi energi yang membengkak ini , lalu berdampak pada subsidi non energi yang justru turun pada tahun depan dari Rp 42,7 triliun menjadi Rp 41,4 triliun. Padahal dalam subsidi energi ini terdapat subsidi untuk pangan, pupuk, benih, bantuan sosial dan lainnya. Jika ditotal, maka subsidi yang akan dikucurkan pemerintah menjadi sebanyak Rp 316 triliun.
Baca Juga:
"Subsidi sebesar ini membuat alokasi yang lain-lain jadi terbatas," kata Agus ketika menggelar jumpa pers di Kantor Menteri Koodinator Perekonomian, Jumat 17 Agustus 2012.
Kenaikan ini bertolak belakang dengan pernyataan pemerintah yang selalu berjanji mengurangi subsidi energi di masa depan. Menteri Kooordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengakui hal ini. “Tapi pengurangan subsidi ini tak bisa dilakukan secara serta merta,” katanya. “Pertama-tama kita kurangi secara bertahap perbedaan harga BBM bersubsidi dan yang tidak bersubsidi.”
Pemerintah juga memastikan tidak ada kenaikan harga BBM tahun depan. “Kita pilih pengendalian konsumsi dan penghematan saja,” katanya. Rencana pemerintah menaikkan harga BBM tahun ini gagal setelah DPR menolak rancangan anggaran pemerintah. Massa buruh juga bergerak mengepung parlemen, mendesak Senayan menolak rencana kenaikan harga bensin premium.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita Terpopuler:
KPK Beraksi, Wakil Ketua PN Semarang Menangis
Hakim yang Ditangkap KPK Ternyata Makelar Kasus
Hakim Kartini Sudah Bebaskan 5 Koruptor
Perilaku Hakim Kartini Dinilai Tak Pantas
Pegawai Taman Safari Tewas Diterkam Harimau
TKI di Belanda: Kami Belum Merdeka
"Tidur" dengan Lima Muridnya, Wanita Ini Dipenjara
Perusahaan yang Paling Ditakuti Google
Van Persie Resmi Berseragam Manchester United
Hakim Tipikor Semarang Disuap Rp 150 Juta