TEMPO.CO, Jakarta - Produsen vaksin, PT Bio Farma (Persero), menargetkan semakin ekspansif ke pasar negara-negara berpenduduk mayoritas muslim untuk mencapai target kenaikan pendapatan tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Rahman Rustan, mengatakan target itu karena Bio Farma adalah satu-satunya produsen vaksin yang diakui organisasi kesehatan dunia (WHO) yang berasal dari negara berpenduduk mayoritas muslim.
Baca Juga:
Saat ini sebagian produk Bio Farma diserap oleh negara-negara berkembang di benua Afrika, Asia, dan negara Islam. Perseroan akan semakin memperluas pasar produk vaksin yang kini sudah diekspor ke 117 negara.
"Bio Farma adalah salah satu dari 30 produsen vaksin yang produknya memenuhi syarat organisasi kesehatan dunia (WHO)," tutur Rahman.
Tahun ini Bio Farma menargetkan peningkatan omzet sebesar 15 persen dibandingkan 2011. Namun Rahman enggan menyebut target nilai omzet tahun ini.
Kepala bagian Humas Bio Farma, Nurlalela, mengatakan 98,6 persen dari total karyawan Bio Farma adalah muslim. "Karena itu kami berkomitmen menjaga proses pembuatan vaksin sesuai syariah Islam," kata Nurlaela kemarin.
Bio Farma saat ini juga menjadi chairman dalam program vaksin yang disokong Islamic Development Bank. Tetapi masuk ke pasar negara Islam bukanlah perkara mudah.
Ia bercerita, Nigeria sampai mendatangkan ulamanya ke PT Bio Farma sebelum menandatangani kontrak. "Setelah mereka melihat sendiri bagaimana kami memproduksi vaksin, mereka yakin bahwa vaksin produksi Bio Farma halal," tutur dia.
Meski demikian di pasar dalam negeri, Bio Farma bukan tanpa pesaing. Sebab perseroan harus bersaing dengan produsen vaksi asal Amerika Serikat dan Eropa.
ANGGRITA DESYANI
Berita ekonomi lainnya:
Kereta Diesel Maguwo Ekspres Siap Diluncurkan
Pemerintah Kecolongan Impor Sapi India
Jasindo Siap Bayar Klaim Asuransi Satelit Telkom
Cegah Pemudik Mengamuk, AP II Siapkan Satpam
Jalur Mudik Dipantau Sampai H+7 Lebaran