Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SBY Anggap Penting Tiga Sektor Ekonomi Ini  

image-gnews
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi Wapres Boediono (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas di gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (27/7). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi Wapres Boediono (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas di gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (27/7). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan sektor industri, perdagangan, dan penanaman modal (investasi) memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. "Termasuk dalam menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dewasa ini pada tingkat global mengalami tantangan luar biasa," kata dia saat membuka sidang kabinet terbatas bidang industri, perdagangan, dan investasi di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat, 27 Juli 2012.

Peningkatan di sektor industri, menurut dia, akan mampu membangkitkan sektor riil. "Membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan sebenarnya juga membangun masyarakat industri yang sangat penting bagi upaya besar bangsa kita menuju negara maju di abad ke-21 ini," ujar Yudhoyono.

Sementara di sektor perdagangan, kata dia, memiliki kontribusi penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia. "Terlebih ketika pasar pada tingkat global mengalami masalah sekarang ini," katanya.

Menurut Yudhoyono, perdagangan domestik dengan kondisi ekonomi saat ini, bentangan geografi yang luas, dan besarnya penduduk, juga tidak boleh diabaikan. Kebijakan dan strategi yang menyangkut perekonomian pun tidak hanya berorientasi kepada ekspor.

"Artinya, perdagangan dalam negeri itu juga memiliki peran yang penting," ujar Kepala Negara. Ia mengatakan upaya ekspor harus tetap dijalankan karena masih ada ruang dan potensi untuk tumbuh.

Ihwal penanaman modal atau investasi, Yudhoyono menganggap sektor ekonomi ini akan mengubah perekonomian Indonesia pada jangka menengah dan jangka panjang. Ia menganggap sektor ini berperan pada peningkatan produksi dalam negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita sudah punya master plan MP3EI. Kita ingin mengubah tatanan perekonomian di negeri ini, misalnya di bidang mineral tidak hanya usaha pengolahan tambang, tapi industri pertambangan," kata Yudhoyono.

Karena itu, menurut dia, investasi ke arah tersebut juga sangat diperlukan. "Baik investasi dalam negeri maupun investasi dari para partner dan sahabat kita dari luar negeri," ujar Yudhoyono. "Itulah peran penting ketiga sektor ini."

Rapat kabinet kali ini akan difokuskan pada upaya yang mesti dilakukan ketiga sektor tersebut dalam dua tahun ke depan. Tujuannya, untuk memastikan perekonomian nasional terjaga dan tetap tumbuh di atas level 6 persen saat dunia mengalami kondisi krisis seperti saat ini.

Selain itu, lapangan pekerjaan diharapkan dapat lebih banyak dan adanya kontribusi dari dunia industri dalam hal ini. "Harapan kita, kemiskinan terus-menerus kita turunkan dan semua punya peran di sini," ucap Yudhoyono. "Semuanya kita laksanakan tanpa harus merusak lingkungan yang kita miliki."

PRIHANDOKO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


RUU Perkoperasian Harus Disahkan Tahun Depan, Menteri Teten: Kalau Tidak, Jadi Bom Waktu

21 Desember 2023

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ketika ditemui di Smesco Jakarta pada Kamis, 30 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu.
RUU Perkoperasian Harus Disahkan Tahun Depan, Menteri Teten: Kalau Tidak, Jadi Bom Waktu

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan RUU Perkoperasian harus disahkan tahun depan.


Penyaluran Kredit Perbankan Lebih Banyak ke SBN dibanding Sektor Riil

1 Desember 2023

Perbankan lebih senang menempatkan dana di SBN dan SRBI ketimbang menyalurkan kredit ke sektor riil.
Penyaluran Kredit Perbankan Lebih Banyak ke SBN dibanding Sektor Riil

Perbankan lebih senang menempatkan dana di SBN dan SRBI ketimbang menyalurkan kredit ke sektor riil.


Anggota DPR Yakin Tahun Politik Menggairahkan Ekonomi

20 Mei 2023

Sebelumnya, Said Abdullah memberikan usulan penghapusan daya listrik 450 VA dalam rapat Banggar DPR RI bersama Kementerian Keuangan pada Senin, 12 September 2022 lalu. Said meminta pemerintah menaikkan daya listrik rumah orang miskin dan rentan miskin. Foto: Istimewa
Anggota DPR Yakin Tahun Politik Menggairahkan Ekonomi

Anggota DPR yakin tahun politik bisa memberikan insentif bagi sektor riil


Level Permodalan Bank Capai 25,93 Persen, LPS: Dana di Sistem SudahTersalurkan ke Sektor Riil

10 Maret 2023

Ilustrasi Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). ANTARA
Level Permodalan Bank Capai 25,93 Persen, LPS: Dana di Sistem SudahTersalurkan ke Sektor Riil

Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS menyatakan penyaluran kredit pada Januari 2023 tumbuh sebesar 10,53 persen secara tahunan.


LPS Prediksi Kredit Tahun 2023 Tumbuh 12 Persen dan DPK 9,5 Persen

19 Februari 2023

Ilustrasi Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). ANTARA
LPS Prediksi Kredit Tahun 2023 Tumbuh 12 Persen dan DPK 9,5 Persen

LPS mengatakan fungsi intermediasi perbankan terus membaik seiring dengan pemulihan ekonomi nasional.


Dukung Swasembada Pangan, LPDB-KUMKM Perkuat Pembiayaan Koperasi Sektor Riil

18 Agustus 2022

Dukung Swasembada Pangan, LPDB-KUMKM Perkuat Pembiayaan Koperasi Sektor Riil

Sebanyak 40 persen dari dana yang digulirkan pemerintah disalurkan kepada koperasi sektor riil.


Bank Indonesia: Penjualan Riil Tumbuh 2 Persen Pada Maret 2022

11 April 2022

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). Dok. TEMPO/ Dinul Mubarok
Bank Indonesia: Penjualan Riil Tumbuh 2 Persen Pada Maret 2022

Bank Indonesia menyatakan kinerja penjualan eceran pada Maret 2022 diprakirakan meningkat.


Bandingkan Utang Era SBY dan Jokowi, Indef Ingatkan Beban Generasi Berikutnya

24 Maret 2021

Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Ruang Garuda, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019. Pertemuan dilakukan di tengah isu Demokrat menyatakan siap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Bandingkan Utang Era SBY dan Jokowi, Indef Ingatkan Beban Generasi Berikutnya

Peneliti Indef, Dzulfian Syafrian, membeberkan perbedaan utang publik pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY dan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.


Kini Giliran Pengembang Properti Desak BI Kembali Awasi Perbankan

8 Juli 2020

Para agen penjual rumah tengah menawarkan rumah tinggal pada pameran Properti di sebuah Mall kawasan Jakarta, 21 Maret 2018. Dalam pameran ini juga ditawarkan properti mulai dari harga Rp 200 juta. TEMPO/Tony Hartawan
Kini Giliran Pengembang Properti Desak BI Kembali Awasi Perbankan

Desakan untuk mengembalikan kewenangan pengawasan perbankan dari OJK ke BI kian meluas dan kali ini datang dari pengembang properti.


Pakar Asuransi Dukung Kewenangan OJK Dikembalikan ke BI

3 Juli 2020

Logo OJK. wikipedia.org
Pakar Asuransi Dukung Kewenangan OJK Dikembalikan ke BI

Pakar asuransi Irvan Rahardjo menilai OJK telah lalai menjalankan tugasnya, mulai dari kasus investasi bodong hingga Jiwasraya.