Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Masalah Utama Nelayan  

image-gnews
Pelabuhan Muara Angke, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Pelabuhan Muara Angke, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Himpunan Seluruh Nelayan Indonesia Yusuf Solihin meminta pemerintah memperhatikan kesejahteraan nelayan. Selama ini kehidupan nelayan masih jauh dari kelayakan. Apalagi tiga persoalan klasik, seperti permodalan, bahan bakar, dan permukiman, tak kunjung menemukan penyelesaian komprehensif.

Untuk perumahan, misalnya, ia membandingkan dengan perumahan mewah di Muara Angke, Jakarta Utara, dengan permukiman nelayan. Di sekitar Muara Angke, memang terdapat pembangunan sejumlah apartemen oleh pengembang. “Nelayan bermimpi, apakah mungkin memiliki rumah susun seperti itu,” kata Yusuf di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke, Selasa, 5 Juni 2012.

Soal modal nelayan, kata Yusuf, saat ini belum maksimal mencukupi kebutuhan operasional. Peran perbankan yang seharusnya mampu membantu nelayan belum dirasakan hingga kini. Masih banyak bank yang belum memberikan pinjaman sebesar hingga Rp 20 juta tanpa agunan. Jika persoalan ini tidak diperhatikan oleh bank, nelayan akan terus bergantung pada rentenir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Yusuf, perlu ada intervensi negara agar kehidupan nelayan bisa berubah. Menurut dia, Indonesia hanya akan menjadi negara bahari. “Tapi belum menjadi negara maritim,” kata dia. “Kami meminta nelayan disejahterakan. Tapi, untuk kebijakan bahan bakar bersubsidi, dia mengapresiasi alokasi yang diberikan kepada nelayan.

I WAYAN AGUS PURNOMO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BTN dan Pemkab Jember Sepakat Bangun Kampung Nelayan Puger

15 November 2017

Pantai Puger di Jember, Jawa Timur. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
BTN dan Pemkab Jember Sepakat Bangun Kampung Nelayan Puger

BTN dan Pemkab Jember menandatangani MoU penyediaan rumah untuk masyarakat, di antaranya Kampung Nelayan Puger


KKP Targetkan Bedah 3.000 Kampung Nelayan  

30 Agustus 2017

Ratusan perahu tertambat di kawasan kampung nelayan Tambaklorok, Semarang, 12 Februari 2016. Dalam proyek kampung wisata bahari ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Ditjen Cipta Karya menggelontorkan dana 75 Milyar untuk membangun tanggul dan fasilitas penunjang. TEMPO/Budi Purwanto
KKP Targetkan Bedah 3.000 Kampung Nelayan  

Tahun ini pemerintah mengucurkan anggaran Rp 5 miliar untuk membedah lima kampung nelayan.


52 Keluarga Nelayan Bengkulu Mulai Huni Rumah Khusus

3 Mei 2017

Nelayan di Pantai Pasar Bengkulu. TEMPO/Gunawan Wicaksono
52 Keluarga Nelayan Bengkulu Mulai Huni Rumah Khusus

Rumah khusus ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas air,
listrik dan fasilitas PSU pendukungnya.


Ciptakan Rumah Sehat Gorontalo Bangun 100 Unit Rumah Nelayan

11 Mei 2016

Nelayan memperbaiki perahu mereka di Pantai Dadap, Kabupaten Tangerang, Banten, 25 April 2016. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ciptakan Rumah Sehat Gorontalo Bangun 100 Unit Rumah Nelayan

Gorontalo Utara, membangun 100 unit rumah untuk nelayan di Kecamatan Sumalata untuk menciptakan rumah layak huni dan sehat di wilayah pesisir.


Proyek Rumah Nelayan Rawan Bencana Bengkulu Disidik

23 November 2010

Proyek Rumah Nelayan Rawan Bencana Bengkulu Disidik

"Jika diduga ada penyimpangan fisik pembangunan, kita serahkan kepada pihak yang berwajib untuk membuktikannya," ujar Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi.


Ratusan Rumah Nelayan Dihantam Ombak

3 April 2006

Ratusan Rumah Nelayan Dihantam Ombak

Ratusan rumah nelayan di sepanjang pantai selatan Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat terendam banjir.