TEMPO.CO , Jakarta:Kementerian Perdagangan menyatakan rencana penyatuan tiga zona waktu akan menguntungkan Indonesia dari sisi ekonomi. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, sektor perdagangan akan diuntungkan karena transaksinya bisa dilakukan secara bersamaan.
Pemerintah berencana merealisasikan penyatuan zona waktu nasional tahun ini. Indonesia masih menggunakan tiga zona waktu. Waktu Indonesia Bagian Barat, Tengah, dan Timur. Nantinya Indonesia akan menggunakan Greenwich Mean Time (GMT) + 8 atau sama seperti Waktu Indonesia Bagian Tengah.
Penyatuan zona waktu, kata Gita, akan lebih menguntungkan transaksi perdagangan karena efisien dan ekonomis. Dia mengilustrasikan tiga zona, kala transaksi dagang zona barat dimulai lebih dulu, akan ada rentang waktu dua jam untuk zona timur memulai transaksi.
“Di bagian timur harus menunggu dua jam, padahal dalam dua jam banyak sekali yang dapat dilakukan dalam perdagangan,” kata Gita dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 30 Mei 2012.
Pemberlakuan satu zona waktu akan dimulai 28 Oktober 2012. Waktu GMT +8 ini juga digunakan oleh Cina, Korea, Singapura, dan Malaysia, sehingga waktu transaksi dagang Indonesia akan sama dengan negara-negara tersebut. “Kami percaya bila GMT +8 ini diterapkan di seluruh wilayah Indonesia, maka akan dapat mendorong percepatan ekonomi nasional dan perluasan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Gita.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman mengatakan, rencana penyatuan zona waktu tak hanya dimiliki oleh Indonesia. Cina menggunakan satu zona waktu dan Brasil berencana menggabungkan zona waktunya menjadi satu karena pertimbangan efisiensi dan efektivitas bisnis, serta keamanan negara.
Negara lain yang punya rencana sama adalah Rusia, yang akan menggabungkan sebelas zona waktunya menjadi sembilan. Adanya perbedaan waktu menyebabkan koordinasi dan transaksi ekonomi antar wilayah yang bisa dilakukan pada waktu bersamaan hanya tersisa 180 menit dari 480 menit (delapan jam kerja) per hari.
“Jika kita menganut satu zona waktu, maka waktu kerja efektif delapan jam per hari akan dinikmati secara penuh di seluruh wilayah Indonesia,” kata Ardiansyah.
Manfaat lain dengan menerapkan satu zona waktu ruang komunikasi dan produktivitas kinerja birokrasi dari Sabang sampai Merauke dapat ditingkatkan. Kemudian, penyebarluasan informasi berbasis teknologi tak terhalang selisih waktu, termasuk siaran televisi, penggunaan internet dan pemanfaatan jaringan broadband.
Bisnis jasa logistik nasional akan meningkat. Dunia penerbangan, misalnya, dapat menarik keuntungan melalui flight time arrangement, produktivitas pesawat, efisiensi awak pesawat dan peningkatan volume penerbangan. “Siapa tahu penyatuan zona wilayah ini malah dapat menurunkan biaya usaha,” ujarnya.
ROSALINA
Bisnis Lainnya
Lima Langkah Hemat BBM Nasional ala SBY
SBY: Pemerintah dan BUMN Berilah Contoh Hemat BBM
Lippo Grup Bangun Mega Proyek Senilai US$ 1,2 Miliar
Dilanda Gonjang Ganjing, Rupiah Sempat Tembus 9.600
Dow Jones Naik 125 Poin, Facebook Jatuh 9,6 Persen
Tambah Kandang Ayam, Sierad Pinjam Duit Rp 417,8 M
Jalur Kereta Cirebon-Brebes Rampung Tahun Ini