TEMPO.CO, Jakarta -Manajemen Kartika Airlines dan Sukhoi Civil Aircraft Company belum membicarakan kelanjutan kontrak jual-beli pesawat Sukhoi Superjet 100. "Kami belum membicarakan kontrak sampai investigasi selesai, lagi pula tidak etis bicara kontrak sekarang. Pihak Rusia juga masih fokus ke sana (penanganan korban dan investigasi kecelakaan SSJ 100)," ujar Komisaris Kartika Airlines, Arifin Seman, kepada Tempo, Jumat, 18 Mei 2012.
Arifin mengakui Kartika Airlines sudah menyelesaikan beberapa tahap pembayaran dari keseluruhan skema yang ada. "Pembayaran saat kontrak sebagian. Sebagian setelah pesawat pertama diterima, ada skemanya. Pembayaran rampung setelah pesawat seluruhnya diterima pada akhir 2014," ujarnya.
Maskapai Kartika Airlines telah menandatangani kontrak pembelian 30 pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) buatan Rusia dua tahun lalu. Pada akhir 2012, seharusnya 2 pesawat jenis itu diterima Kartika, tapi pengiriman ditunda setelah kecelakaan pesawat SSJ 100 9 Mei 2012.
Ke-30 pesawat SSJ 100 ini seharusnya menjadi pesawat pertama milik Kartika. "Sekarang yang kami operasikan masih leasing," ucap Arifin. Awalnya SSJ 100 bakal dioperasikan untuk mendukung rencana bisnis Kartika, yakni mengembangkan rute-rute baru di luar rute yang sudah dikembangkan maskapai lainnya. "Kami sudah punya skemanya," ujar Arifin tanpa memerinci rute-rute baru yang bakal dikembangkan.
MARTHA T.