TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia terus menjangkau pulau-pulau terluar Indonesia dan daerah perbatasan. Jangkauan ini sebagai salah satu bentuk menjaga keamanan informasi. "Pertahanan negara di bidang informasi tidak kalah pentingnya dengan darat atau laut," Direktur Utama RRI Niken Widyastuti di acara Konferensi Radio Asia 2012 di Jakarta, Senin, 7 Mei 2012.
Selain untuk pertahanan negara, RRI juga menjangkau daerah tersebut sebagai captive market mereka. Dengan demikian RRI tidak khawatir akan kehilangan pendengar di tengah persaingan dengan media lain. "Di daerah blank spot yang tidak ada media lain kecuali radio, di daerah perbatasan pendengar kami semakin banyak," kata Niken.
Niken mengatakan dalam tiga tahun terakhir, RRI telah menambah 20 jaringan di daerah-daerah terjauh ini. Pada 2012 ini RRI telah menambah tiga jaringan di Takengon, Aceh Singkil dan Sendawar di Kalimantan Timur. "Tahun depan kami mengkaji untuk menambah lima jaringan lagi di antaranya di Talaud, Anambas dan Puncak Jaya," kata Niken.
Penambahan jaringan ini membutuhkan biaya yang cukup besar, sekitar Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar per cabang. Soalnya mereka membutuhkan lahan yang cukup luas, minimal 1 hektar untuk membangun sarana siaran dan gedung pertemuan untuk menggelar acara off-air.
Selain kebutuhan infrastruktur, Niken mengatakan biaya operasional untuk listrik juga cukup besar. Soalnya di kebanyakan daerah terluar dan perbatasan ini pasokan listrik terbatas dan hanya mengalir pada malam hari hingga pagi. "Siang itu kami harus beli solar (untuk listrik), itu mahal sekali. Sehari bisa ratusan ribu rupiah," kata Niken.
Niken mengatakan untuk mengembangkan jaringan ini RRI akan melakukan secara bertahap. Soalnya, anggaran yang dibutuhkan cukup besar dan melibatkan banyak pihak. "Tetapi secara program kami siap," kata Niken.
Sekretaris Jenderal Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) Javad Mottaghi mengatakan radio akan menjadi medium yang sangat penting, terutama di negara berpopulasi besar. Selain itu radio juga berperan penting sebagai alat komunikasi di wilayah kepulauan seperti negara-negara kepulauan di wilayah Pasifik. "Karena itu penyiaran harus semakin menarik dan memanfaatkan seluruh platform, termasuk media dan internet," kata Javad.
BERNADETTE CHRISTINA