TEMPO.CO, Yogyakarta - Para pendaftar calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Korea Selatan membludak di Yogyakarta. Pendaftaran yang dilakukan di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, 7-10 Mei ini disediakan 7.000 formulir untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Korea Selatan saat ini membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia sebanyak 9.900 orang. Mereka akan dipekerjakan di sektor manufaktur 8.900 tenaga kerja dan 1.000 tenaga kerja di sektor perikanan.
"Yang boleh mendaftar dari lulusan Sekolah Menengah Pertama hingga pascasarjana," kata Agus Sutanto, Kepala Seksi Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan (BP3) TKI Yogyakarta, Senin 7 Mei 2012.
Para pendaftar calon TKI berdatangan ke komplek kampus UPN Yogyakarta dengan menyewa bus kecil, bus besar dan kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua. Puluhan bus kecil dan besar memadati pinggiran jalan lingkar utara Yogyakarta itu.
Biaya pendaftaran, kata Agus, sebesar Rp 221.736 yang dibayarkan melalui rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI). Setelah mendaftar, para calon TKI itu mengikuti proses seleksi dengan ujian, pelatihan dan proses lain untuk menjadi TKI. Saat ini jumlah TKI di Korea Selatan ada sekitar 40 ribu-an.
Biaya hingga pemberangkatan, termasuk paspor, visa, tiket dan lain-lain, para calon TKI itu akan ditarik sekitar Rp 5.450.000. Gaji per bulan setelah diterima di Korea Selatan minimal Rp 8 juta per bulan.
Usia pendaftar calon TKI disyaratkan minimal 18 tahun dan tertua berusia 39 tahun. Tidak ada ketentuan harus laki-laki maupun perempuan. Semua jenis kelamin ditampung dalam pendaftaran. "Ini kan program pemerintah. Yang meminta tenaga kerja kita adalah pemerintah Korea Selatan," kata dia.
Selain di Yogyakarta, pendaftaran calon TKI ke Korea Selatan melalui Program EPS TOPIK (employment permit system test of proficiensy in Korea) ini juga dibuka di Bandung, Surabaya dan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).
Setelah pendaftaran dari tanggal 7-10 Mei 2012, para pendaftar calon TKI ke Korea Selatan itu akan mengikuti ujian pada 16-17 Mei. Sedangkan kelulusan diumumkan pada 28 Juni 2012 mendatang.
"Dari proses mendaftar sampai sending ke Korea Selatan maksimal 1 tahun. Tapi jika beruntung, karena sudah ada tempat kerja yang siap menampung bisa satu bulan hingga dua bulan setelah pengumuman ujian sudah berangkat," kata dia.
"Lulusan dari sekolah tingkat apa saja kami belum membedakan, nanti yang akan menempatkan adalah pihak Korea Selatan termasuk gaji yang berbeda di setiap sektor dan lulusan," kata Agus. "Kalau sudah berangkat, sebaiknya bawa uang saku dulu secukupnya," tambah dia.
Salah satu pendaftar calon TKI ke Korea Selatan yang ikut antri di antara ribuan lainnya dan menyerahkan formulir adalah Mahir Hermawan, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan 2 Karanganyar, Jawa Tengah. Ia yang lulusan jurusan tekstil sangat berminat ke Korea Selatan karena gajinya menjanjikan. Lagi pula perlindungan terhadap TKI di negeri ginseng itu juga lebih baik daripada Malaysia maupuin Arab Saudi.
"Mencari kerja di daerah sangat sulit apalagi cuma lulusan SMK, saya mendaftar juga untuk mencari pengalaman kerja dan gaji yang lebih besar," kata dia.
MUH SYAIFULLAH