TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel mengunjungi Kementerian Pertanian untuk mengklarifikasi informasi sapi gila di California. Kedutaan menjelaskan kepada Menteri Pertanian Suswono perihal langkah-langkah yang sedang dilakukan di AS.
"Kedutaan AS hanya mengklarifikasi saja dan menjelaskan langkah-langkah apa saja yang sudah dilakukan di sana," kata Menteri Suswono di kantornya, Rabu, 2 Mei 2012.
Suswono enggan merinci apa saja yang diklarifikasi oleh AS. Intinya, dia menegaskan, komunikasi tetap diintensifkan agar persoalan sapi gila cepat selesai. "Mereka akan terus menginformasikan kepada Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak AS melalui komisi ahli kesehatan hewan. Saat ini komisi ahli kesehatan hewan sedang menyusun, mengkaji, dan menyiapkan pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh pihak AS.
"Melalui pertanyaan yang diajukan kami dapat mengetahui apakah sudah aman dan dapat melakukan impor kembali," katanya.
Pada 24 April lalu, pemerintah menghentikan sementara impor daging sapi asal Amerika Serikat gara-gara adanya kasus penyakit sapi gila di negara itu.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro, mengatakan penghentian sementara impor daging sapi ini berdasarkan hasil rekomendasi dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, penjelasan dan beberapa dokumen dari Kedutaan Besar Amerika, serta aspek-aspek ilmiah yang ada.
"Dengan dasar itulah tim komisi ahli kesehatan yang meneliti dampak penyakit ini telah merekomendasikan penghentian sementara produk hewan asal Amerika Serikat," ujar dia. Produk hewan yang dihentikan sementara impornya terdiri atas meat bone meal, jeroan, daging bertulang, dan kayo latin yang berasal dari tulang.
AFRILIA SURYANIS