Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengusaha Masih Labil Buka SPBU Khusus Pertamax  

image-gnews
Petugas sedang melakukan pengisian bahan bakar non subsidi  kendaraan untuk pelanggan di SPBU pertamina khusus pertamax di jalan alteri Pondok Indah, Jakarta, Jumat (27/4). TEMPO/Dasril Roszandi
Petugas sedang melakukan pengisian bahan bakar non subsidi kendaraan untuk pelanggan di SPBU pertamina khusus pertamax di jalan alteri Pondok Indah, Jakarta, Jumat (27/4). TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terjebak dalam dilema untuk membikin SPBU khusus bensin tak bersubsidi. "Margin (laba) Pertamax besar, namun pasar Premium masih menggiurkan," ujar Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas Eri Purnomo Hadi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 28 April 2012.

Sebelumnya, Pertamina menawarkan margin maksimal Rp 500 per liter untuk penjualan BBM tak bersubsidi. Sementara untuk Premium, marginnya hanya Rp 180 per liter. Eri menghitung dengan perbandingan margin itu, untuk mendapat keuntungan yang sama, misalnya Rp 5 juta, penjualan Premium perlu digenjot hingga 30 ribu liter. "Namun, untuk Pertamax, hanya sepertiganya," ujarnya.

Dilema ini harusnya berakhir bila pemerintah segera mengefektifkan kebijakan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi. Rencananya, mobil-mobil dengan kapasitas mesin tertentu dilarang menggunakan Premium. Pembatasan ini dilakukan untuk meredam laju konsumsi Premium yang dalam APBN-P 2012 ditetapkan kuotanya hanya 40 juta kiloliter.

Namun rencana tersebut kembali diundur karena belum menemukan titik temu mekanisme pembatasan. Sambil menunggu kebijakan matang, Pertamina pun mulai sosialisasi pembatasan BBM dengan mendirikan SPBU khusus Pertamax di Pondok Indah, kemarin.

Direktur Marketing & Trading Pertamina Hanung Budya Yuktyanta mengatakan SPBU ini didirikan untuk membangun kesadaran mengurangi konsumsi BBM bersubsidi, terutama untuk pemilik mobil mewah. Pertamina akan membangun beberapa SPBU khusus lain di Jabodetabek dalam waktu dekat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hanung menilai pembangunan SPBU elite ini efisien untuk mewujudkan program pembatasan subsidi karena tidak membutuhkan investasi. Pertamina hanya merombak tangki Premium dari SPBU yang sudah ada sebelumnya. "Hanya tangki Premium-nya saja yang kami tutup," ujarnya.

Eri menyetujui hal ini. Menurut dia, biaya yang dikeluarkan untuk berubah ke SPBU khusus tak terlalu besar. "Biayanya hanya puluhan juta, untuk clean-up dispenser yang sebelumnya untuk Premium diisi pertamax," ujarnya.

Maka itu, pemerintah mengimbau agar pengusaha SPBU, terutama di daerah elite, untuk memodifikasi lahan usahanya. "Agar ada kesadaran mengurangi konsumsi BBM bersubsidi, terutama untuk pemilik mobil mewah," ujar Hanung. (baca: Pertamina Bangun Pom Bensin Khusus Pertamax)

M. ANDI PERDANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


SPBU Vivo Diresmikan, Ini Daftar Harga BBM yang Dijual

26 Oktober 2017

Pom bensin Vivo. TEMPO/Caesar Akbar
SPBU Vivo Diresmikan, Ini Daftar Harga BBM yang Dijual

SPBU Vivo menjual bahan bakar minyak dengan harga di bawah Premium.


Jual BBM Lebih Murah dari Pertamina, Vivo Yakin Tidak Bakal Rugi

26 Oktober 2017

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) SPBU VIVO di kawasan Cilangkap, Jakarta, 24 Oktober 2017. Tempo/Tony Hartawan
Jual BBM Lebih Murah dari Pertamina, Vivo Yakin Tidak Bakal Rugi

Vivo menjual bahan bakar minyak beroktan 89 lebih murah dibandingkan Premium yang beroktan 88.


Alasan Resmikan SPBU Vivo, Menteri Jonan: Karena Harganya Miring

26 Oktober 2017

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) SPBU VIVO di kawasan Cilangkap, Jakarta, 24 Oktober 2017. Tempo/Tony Hartawan
Alasan Resmikan SPBU Vivo, Menteri Jonan: Karena Harganya Miring

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo hari ini, Kamis, 26 Oktober 2017.


SPBU Vivo Jual RON 88, BPH Migas: Nanti Harus Lelang Dulu

25 Oktober 2017

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) SPBU VIVO di kawasan Cilangkap, Jakarta, 24 Oktober 2017. Tempo/Tony Hartawan
SPBU Vivo Jual RON 88, BPH Migas: Nanti Harus Lelang Dulu

Apabila Vivo masih hendak menjual produk RON 88, nantinya perusahaan BBM asal Eropa itu perlu mendaftar lelang di BPH Migas


Tahun Ini, SPBU Vivo Akan Membangun SPBU Baru di Jabodetabek

24 Oktober 2017

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Vivo di Jalan Raya Cilangkap, Jakarta Timur. TEMPO/Rosseno Aji
Tahun Ini, SPBU Vivo Akan Membangun SPBU Baru di Jabodetabek

PT Vivo Energy Indonesia berencana menambah jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo pada 2017.


Selain Jawa, SPBU Vivo Berencana Ekspansi Ke Bali

24 Oktober 2017

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Vivo di Jalan Raya Cilangkap, Jakarta Timur. TEMPO/Rosseno Aji
Selain Jawa, SPBU Vivo Berencana Ekspansi Ke Bali

PT Vivo Energy Indonesia pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo berencana mengembangkan bisnisnya hingga luar Jawa.


SPBU Vivo Tawarkan Harga BBM yang Sama dengan Pertamina

23 Oktober 2017

Pertamina: Harga Bbm Turun Rp 200-400
SPBU Vivo Tawarkan Harga BBM yang Sama dengan Pertamina

PT Vivo Energy Indonesia akan melakukan tes operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo miliknya Rabu depan


Ganti Nama Perusahaan, SPBU Vivo Akhirnya Dapat Izin Operasi

23 Oktober 2017

Ilustrasi SPBU. TEMPO/Imam Sukamto
Ganti Nama Perusahaan, SPBU Vivo Akhirnya Dapat Izin Operasi

PT Vivo Energy Indonesia akan melakukan tes operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) miliknya pada pekan ini.


Gandeng Visa, Pertamina Terapkan Pembayaran Non Tunai di SPBU

10 Oktober 2017

Pengendara mobil mengantre bahan bakar di SPBU Pertamina. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Gandeng Visa, Pertamina Terapkan Pembayaran Non Tunai di SPBU

Sistem pembayaran non tunai di SPBU Pertamina di seluruh Indonesia dengan menggunakan kartu Visa.


BPH Migas Ancam Pemilik SPBU Curang Dipenjara

5 Oktober 2017

Warga dan pemudik mengantre membeli bahan bakar minyak (BBM) dengan jeriken atau botol di SPBU Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, 4 Juli 2016. Kemacetan di sepanjang ruas Tol Pejagan-Brebes Timur saat arus mudik Lebaran berlangsung menyebabkan konsumsi BBM di
BPH Migas Ancam Pemilik SPBU Curang Dipenjara

BPH Migas menggelar operasi patuh di sejumlah SPBU di lima titik selama Oktober 2017.