TEMPO.CO , Jakarta--- Tren koreksi harga emas hingga US$ 30 dalam seminggu belakangan ini dinilai cukup besar. Investor diimbau untuk memanfaatkan momentum tersebut. "Ini menjadi signal baik. Time to buy gold," kata pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Apelles R.T. Kawengian, kepada Tempo, Jumat 20 April 2012.
Meski melemah, harga emas masih di kisaran harga rata-rata hariannya, yakni US$ 1640 per Troy Ounce. Apelles memprediksi, harga akan cenderung stabil pada US$ 1635 - US$ 1670 per Troy Ounce. "Kami melihat potensinya bisa positif," ujarnya.
Dari catatan bursa berjangka New York Mercantile Exchange (NYMEX), harga emas terkini US$ 1640,60 per Troy Ounce. Menurut data Antam, harga beli logam mulia emas batangan 1 kilogram Rp 485 ribu per gram atau naik 0,59 persen dibanding sehari sebelumnya, sedangkan harga beli kembali tercatat Rp 485 ribu atau turun 0,41 persen dibanding sehari sebelumnya.
Apelles menjelaskan harga lelang obligasi di Spanyol yang positif mempengaruhi fluktuasi harga emas sepekan belakangan. "Banyak yang lepas portofolio untuk incar lelang obligasi ke Spanyol," ujarnya. Melihat kondisi ini, ia menilai ada peluang positif bagi pergerakan harga emas.
Meski begitu, dia menandaskan, tren harga tergantung fundamental ekonomi Amerika Serikat dan Eropa. Emas adalah salah satu instrumen investasi yang saat ini dianggap paling aman. Emas biasa dilirik investor saat perekonomian tidak stabil. Dalam kondisi itu permintaan naik sehingga harga terkerek.
MARTHA THERTINA