TEMPO.CO, Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan membentuk anak usaha bersama PT Samator Gas Industri untuk membangun pabrik pemisah udara atau air separation plant di Cilegon, Banten. Investasi yang dibutuhkan sebesar US$ 80 juta atau setara dengan Rp 732,4 miliar.
Hari ini PT Samator Gas Industri dan dua anak usaha KRAS yakni PT Krakatau Engineering dan Bapelkes Krakatau Steel sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di kantor Kementerian Negara BUMN, Jakarta, Selasa 13 Maret 2012.
Direktur Utama Krakatau Steel, Fazwar Bujang, mengatakan 40 persen kebutuhan investasi akan disediakan dari kas internal kedua perusahaan. Sementara 60 persen sisanya akan dipenuhi dari pinjaman perbankan. "Kami berkomitmen menyediakan dana US$ 32 juta," kata Fazwar saat acara penandatangan MoU tadi siang.
Rencananya, pabrik yang dapat memproduksi gas 45.000 normal meter kubik per jam ini sudah mulai beroperasi komersial pada pertengahan 2014. Untuk itu kerja sama akan dimulai dengan membentuk perusahaan joint venture yang akan menangani pembangunan dan pemeliharaan plant, produksi, distribusi, serta pemasaran produk. Produk utama pabrik tersebut adalah gas oksigen, nitrogen, dan argon.
Fazwar mengatakan pabrik ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan oksigen Krakatau Steel sebesar 165.000 kubik per jam. Saat ini perseroan mendapat pasokan oksigen dari Air Liquide, perusahaan Prancis yang memproduksi 20.000 meter kubik oksigen per jam. Selain itu perseroan juga akan mendapat pasokan gas 100.000 meter kubik per jam dari pabrik milik perusahaan Jerman, Linde.
Fazwar mengungkapkan oksigen sangat dibutuhkan oleh industri baja agar produksi bisa dilakukan dengan efisien. Pasalnya penggunaan listrik juga bisa ditekan dengan adanya oksigen yang cukup. Hal ini akan menekan biaya produksi.
Senada dengan Fazwar, Direktur Utama Samator Group, Arief Harsono, mengungkapkan gas hasil produksi pabrik ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah Jawa Barat dan Cilegon. Ia mengungkapkan pabrik ini akan menjadi salah satu pabrik terbesar di Indonesia. "Kami harap pabrik ini dapat memasok gas industri dengan harga kompetitif untuk Krakatau Steel, sehingga produk akhir berbasis baja pun bisa bersaing di pasar nasional," ujarnya.
Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan yang juga hadir dalam acara tersebut memuji langkah KRAS dan Samator Group. "Bagus, biasanya hanya membeli gas, sekarang bisa memproduksi gas juga," tuturnya. Ia berharap anak usaha ini dapat menjadi perusahaan yang unggul dalam penyediaan gas industri dan mampu bersaing dengan pabrik milik investor asing.
ANGGRITA DESYANI